telusur.co.id - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur sepanjang tahun 2024 telah melakukan pengerukan lumpur pada saluran air, kali, dan embung di 24 lokasi wilayah Jakarta Timur. Pengerukan itu dilakukan guna mencegah banjir atau genangan di wilayah sekitar.

Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Timur Puryanto Palebangan mengatakan, pengerukan di 24 titik lokasi ini dilakukan secara bertahap sejak awal Januari hingga akhir Desember ini. 

Puryanto menyampaikan, seluruhnya dilakukan secara swakelola oleh personel satgas, menggunakan alat berat milik UPT Alkal Dinas SDA yang sudah diserahkan ke Sudin untuk penggunaan dan pemeliharaannya.

"Total ada 24 titik pengerukan lumpur yang tersebar di 10 kecamatan. Meliputi embung, waduk, kali, maupun saluran air," ujar Puryanto di Jakarta, Kamis (26/12/24).

Menurutnya, dari 24 lokasi ini rata-rata ketebalan lumpurnya mencapai 1,5 hingga 2 meter. Lumpur hasil kerukan dibuang ke sand trap Kanal Banjir Timur (KBT) Ujung Menteng, Cakung.

"Setiap titik kita kerahkan dua atau tiga alat berat milik UPT Alkal yang sudah diserahkan ke kami," tutur Puryanto.

Di antara 24 lokasi yang dikeruk yakni Waduk Ria Rio Pulogadung dengan volume yang dikeruk sebanyak 36.365 meter kubik. Kemudian di Waduk Pondok Ranggon dengan capaian 96.048 meter kubik. Ada juga di Kali Ciliwung segmen jembatan Jalan MT Haryono hingga jembatan Jalan KH Abdullah Syafei dengan hasil pengerukan sebanyak 33.216 meter kubik.

Selain itu pengerukan saluran penghubung (Phb) Rawa Babek TNI di samping Bizpak/Batu Bara dengan volume 500 meter kubik. 

Kemudian Saluran Phb Induk atau anak Kali Ciliwung di Cililitan dengan volume 119.459 meter kubik serta sejumlah titik lainnya. [Fhr]