telusur.co.id - Sedikitnya 42 warga Palestina gugur akibat serangan Israel di Gaza, menurut sumber medis, dilansir Al Jazeera, Jumat (29/11/24).
24 orang gugur dalam serangan Israel di Nuseirat, Gaza tengah, salah satu dari delapan kamp pengungsi lama.
Serangan udara Israel juga menggugurkan sedikitnya 10 warga Palestina di sebuah rumah di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, pada hari Jumat, sedang para korban lain gugur di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza.
Militer Israel pada hari Kamis mengatakan pasukannya terus “menyerang target teror sebagai bagian dari kegiatan operasional di Jalur Gaza”.
Beberapa tank ditarik dari wilayah utara pada hari Jumat, namun tetap aktif di bagian barat kamp.
Pertahanan Sipil Palestina mengatakan tim tidak dapat menanggapi panggilan darurat dari warga yang terjebak di rumah mereka.
Puluhan warga Palestina yang mengungsi kembali pada hari Jumat ke daerah-daerah tempat tentara telah mundur untuk memeriksa kerusakan di rumah mereka.
Petugas medis dan kerabat menutupi mayat, termasuk wanita, yang tergeletak di jalan dengan selimut atau kain kafan putih dan membawanya pergi dengan tandu.
Petugas medis mengatakan serangan pesawat nirawak Israel menewaskan Ahmed al-Kahlout, kepala Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, di tepi utara Gaza, tempat pasukan darat Israel beroperasi sejak awal Oktober.
Rumah Sakit Kamal Adwan adalah satu dari tiga fasilitas medis di tepi utara Gaza yang kini hampir tidak berfungsi akibat kekurangan pasokan medis, bahan bakar, dan makanan.
Sebagian besar staf medisnya telah ditahan atau diusir oleh tentara Israel, kata pejabat kesehatan.
Penduduk menuduh tentara Israel menggusur penduduk kota Beit Lahiya dan Beit Hanoon serta kamp pengungsi Jabalia. [Tp]