telusur.co.id - Tawanan Palestina bernama Muhammad Abu Jazar akhirnya dibebaskan pada Minggu (21/2/21) malam setelah mendekam di penjara Rezim Zionis selama 17 tahun.

Menurut laporan al-Ahd, Senin (22/2/21) sejumlah tokoh dari Jihad Islam, Brigade al-Quds, dan keluarga Abu Jazar menyambutnya di perlintasan Bethanoun di Gaza.

Para peserta dalam upacara penyambutan mengibarkan bendera Palestina dan Jihad Islam. Mereka juga membawa papan-papan bertuliskan ucapan selamat dan sambutan untuk Abu Jazar. Abu Jazar berada di balik sel penjara selama hampir dua dekade akibat vonis keji Rezim Zionis.

”Kegembiraan saya tidak bisa dilukiskan. Namun saya sedih karena telah meninggalkan saudara-saudara tawanan kita. Para tawanan ini meminta agar kalian semua bersatu, terutama menjelang pemilu yang akan datang. Kita harus bersatu demi memperkuat stabilitas dan perlawanan kita, yang akan coba dilenyapkan oleh Rezim Penjajah,” kata Abu Jazar dalam pidato pasca pembebasannya seperti dilaporkan Alalam, Selasa (23/2/21).

“Pesan para pria dan wanita tawanan Palestina adalah pesan kuat bagi semua yang memegang senjata. Pesan mereka adalah persatuan untuk membebaskan mereka dari penjara-penjara Israel,” imbuhnya.

Abu Jazar menyebut persatuan sebagai rukun utama bangsa Palestina, juga benteng kukuh di hadapan musuh yang menghendaki perpecahan di tengah orang-orang Palestina. [Tp]