telusur.co.id - Pengacara tujuh finalis ajang Miss Universe Indonesia diduga korban pelecehan, Mellisa Anggraini mengatakan, ada seorang korban yang sangat tertekan saat foto body checking. Diketahui, saat sesi foto body checking, korban dalam kondisi tanpa busana.
Namun, katanya, korban tak kuasa menolak lantaran diduga ada relasi kuasa yang terjadi saat pemotretan tersebut. Di antara para korban, bahkan ada yang sampai menangis.
"Belum ada saya mendengar mereka menolak, tapi sudah menyampaikan berkali-kali ada yang bilang sudah kayak mau nangis mukanya. Ada yang sudah nangis setelah dilakukan (sesi foto body checking),” ujar Mellisa di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/8/23).
Mellisa juga merasa heran dengan adanya foto body checking yang dilakukan dua hari sebelum babak grand final. Menurutnya, jika ada foto body checking seharusnya dilakukan sejak awal, sehingga para peserta masih memiliki pilihan untuk mundur.
“Kalau ditanya secara hati nurani, mereka tentu tidak mau. Itulah yang dikatakan relasi kuasa," katanya.
Adapun tujuannya melapor ke polisi karena pihak penyelenggara harus bertanggungjawab atas apa yang mereka perbuat. Melissa ingin tahu, apakah prosedur dalam kontes kecantikan memang seperti itu.
“Mereka kompeten nggak, bener nggak, sudah punya lisensi dan lain-lain. Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan,” katanya. (Tp)