telusur.co.id - Camat Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Lukman Hakim mendesak kepada Dinas Perikanan Kelautan (Diskanlut) dan  Lingkungan Hidup (LH) agar secepatnya mengambil langkah tegas.

Pasalnya, bocornya minyak mentah Pertamina oil spill yang mengapung di permukaan laut pesisir Muaragembong sangat mencemari lingkungan dan sangat berdampak kepada masyarakat baik nelayan sero maupun petani tambak.

"Belum tuntas pembayaran ganti rugi kompensasi dampak tumpahan minyak oil spill, kini kembali terjadi yakni limbah mengapung lagi di laut," kata Lukman Hakim, Jumat (30/4/21).

Dia mengatakan, kejadian mengapungnya oil spill tersebut sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya, pembayaran ganti rugi tahap pertama untuk kategori petani tambak belum juga terealisasi yakni belum ada pembayaran.

"Saya berharap agar Dinas Perikanan Kelautan dan Lingkungan Hidup segera ambil sikap tegas dan turun melihat ke lokasi jangan sampai ditunda," harap Lukman Hakim.

Mengingat kondisi tersebut, dia berharap agar dinas terkait secepatnya mengambil keputusan secepat mungkin karena oil spill yang mengapung di laut pesisir Muaragembong sangat memperburuk keadaan masyarakat nelayan sero maupun petani tambak. [Fhr]