telusur.co.id - Warga Inggris panic buying akibat hampir 90 persen SPBU di kota-kota besar kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM). Hal ini berdampak dari Brexit dan pandemi Covid-19.

Aksi masyarakat yang memborong barang pun memperdalam krisis rantai pasok di Inggris yang dipicu oleh kurangnya jumlah sopir truk pengangkut. Kondisi itu juga menimbulkan kekhawatiran terhadap harga barang menjelang Natal 2021.

Para menteri berulang kali meminta masyarakat untuk tidak melakukan aksi panic buying. Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan jutaan poundsterling untuk mencegah kelangkaan makanan akibat naiknya harga gas alam dan produk turunannya, karbondioksida.

Reuters melaporkan banyak pom bensin yang terpaksa tutup di London dan kota besar lainnya akibat kehabisan stok BBM.

PRA mengatakan 50-90 persen pom bensin kehabisan stok BBM di beberapa daerah. PRA mewakili pengecer BBM independen yang kini mendominasi pasar bahan bakar di Inggris.

“Sayangnya kami melihat kepanikan pembelian BBM di banyak daerah di negara ini. Kami butuh ketenangan. Tolong jangan panik membeli,” kata Direktur Eksekutif PRA, Gordon Balmer.

Beberapa media Inggris melaporkan, Perdana Menteri Boris Johnson sedang mempertimbangkan akan memanggil personel militer untuk menyalurkan BBM ke pom bensin di seluruh negeri agar bisa segera pulih kembali.[Tp]

Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti