Survei Citra Institute: Pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi Berpotensi Menangkan Pilkada Mimika - Telusur

Survei Citra Institute: Pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi Berpotensi Menangkan Pilkada Mimika

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan. (Ist).

telusur.co.id - Citra Institute merilis hasil survei dan peta elektoral pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada periode 22-31 Oktober 2024, pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) berpotensi mengalahkan pasangan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL), dan Alexsander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE) sebagai Bupati-Wakil Bupati Mimika.

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menjabarkan bahwa dari sisi elektabilitas terbuka, pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) unggul sekitar 9,7% di atas pasangan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL) dan unggul 10,5% di atas Alexsander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE). 

"Elektabilitas terbuka MP3 mencapai 36.5%, sementara JOEL 26.8% dan AIYE 26.0%," kata Yusak saat memaparkan hasil surveinya yang diselenggarkan melalui Zoom Meeting, Sabtu (2/11/24).

Dari sisi elektabilitas tertutup, pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) unggul sekitar 10,3% di atas pasangan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL) dan unggul 14,5% di atas Alexsander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE). 

"Elektabilitas tertutup MP3 mencapai 38.3%, sementara JOEL 28% dan AIYE 23.8%," ujar Yusak.

"Pasangan Maximus-Peggi (MP3) unggul di elektabilitas terbuka atau top of mind maupun elektabilitas tertutup," tambah Yusak.

Sementara itu, Yusak menerangkan, berdasarkan popularitas. pasangan Alexsander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE) unggul tipis di atas Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) dan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL). 

"Popularitas AIYE mencapai 85.3%, sementara MP3 84.8%, dan JOEL 82.2%," kata Yusak.

Dari sisi akseptabilitas (kesukaan), pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) unggul jauh di atas pasangan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL) dan Alexsander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE). 

"Tingkat kesukaan masyarakat terhadap MP3 mencapai 63.7%, sementara JOEL 56.6% dan AIYE 54.3%," bebernya.

Pengaruh Calon Wakil Bupati

Survei Citra Institute juga memotret pengaruh figur calon wakil bupati di Pilkada Mimika. Berdasarkan hasil survey tersebut, Peggi Patricia Pattipi unggul dari sisi popularitas, akseptabilitasi, dan elektabilitas terbuka dan tertutup dari lawannya.

"Popularitas Peggi mencapai 81.6%, sementara Yusuf Rombe 80,1% dan Emanuel Kemong 54.2%. Tingkat kesukaan (akseptabilitas) Peggi mencapai 64.1%, Emanuel Kemong 54.2%, dan Yusuf Rombe 52.0%," kata Yusak.

"Elektabilitas Terbuka Peggi mencapai 35.2%, Emanuel Kemong 30.2% dan Yusuf Rombe 21.9%. Adapun Elektabilitas Tertutup Peggi mencapai 37.0%, Emanuel Kemong 26.3% dan Yusuf Rombe 26%," kata Yusak.

Pasangan MP3 Berpotensi Menangkan Pilkada Mimika

Yusak menyampaikan, dilihat dari hasil survei yang terpotret, pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) berpotensi memenangkan Pilkada Mimika. Akan tetapi, peta politik menjelang pencoblosan masih sangat dinamis dan berubah-ubah. 

"Meskipun Pasangan Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3) berpotensi memenangkan Pilkada 2024, namun perubahan peta politik masih sangat dinamis dalam kurun waktu 25 hari ke depan," ujar Yusak.

Yusak mengatakan, melihat dari undecided voters pada elektabilitas pasangan secara tertutup sekitar 10 persen. Menurutnya, angka tersebut tiga begitu besar. Namun pasangan MP3 juga harus berhati-hati.

"Peta politik bisa saja berubah jika terjadi turbulensi politik lokal dalam 3 minggu ke depan," jelas Yusak.

"Dengan kata lain, masih ada potensi di mana pasangan Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL) dan Alexsander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE) bisa saja menyalip Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi (MP3)," tambah Yusak.

Yusak menambahkan, seluruh pasangan calon yang bertarung di Pilkada Mimika harus menyiapkan strategi matang untuk merebut undecided voters. Apalagi pencoblosan hanya tinggal 25 hari lagi.

"Masa tenang (24-26 November 2024) adalah timing di mana pergerakan atau perubahan peta dukungan dan suara tidak bisa tertangkap radar survei," tutup Yusak. [Fhr]


Tinggalkan Komentar