telusur.co.id - Ide Cipta Research & Consulting (ICRC) menggelar survei bertajuk "Evaluasi 5 Tahun Kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta".

Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli mengatakan, survei DKI Jakarta ini akan menjadi titik tolak bagi Anies Baswedan menuju RI 1 di Pilpres 2024.

Adapun, survei dilakukan pada 20-30 Juli 2022 dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling dengan 800 responden. Margin of error survei ini sebesar plus minus 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara via telepon oleh call center dengan menggunakan kuesioner. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Hadi mengungkapkan, selama 5 Tahun memimpin DKI Jakarta, mayoritas masyarakat puas atas kinerja Anies Baswedan - Ahmad Riza Patria sebagai Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan angka 73,6 persen

"Alasan utama masyarakat puas kinerja Anies Baswedan - Ariza Patria sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah karena kinerjanya bagus (26,5 persen), Jakarta lebih rapi (12,6 persen), dan banyak perubahan (12,6 persen)," kata Hadi saat memaparkan rilis survei di Hotel Harris Suite FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (20/8/22).

Selain itu, lanjut Hadi, survei menunjukkan bahwa Anies orangnya pintar di angka 10,4 persen, lalu Anies orangnya ramah sebesar 9,7 persen, kemudian terbukti hasil kerjanya di angka 8,1 persen, dan soal pembangunan JIS sebanyak 5,8 persen.

"Sedangkan alasan masyarakat tidak puas atas kinerja pasangan Anies Baswedan - Ariza Patria sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta diantaranya, kinerjanya kurang bagus sebesar 28,6 persen, dan pembangunan tidak jelas di angka 17 pesen," papar Hadi.

Selain itu, ketidakpuasan masyarakat juga terkait Jakarta tidak berubah (15,3 persen), janji kampanye tidak terpenuhi (13,6 persen), Gubermur sebelumnya (Ahok) lebih bagus (10,2 persen), dan Jakarta masih macet (3,4 persen).

Disampaikan Hadi, salah satu yang selalu menjadi permasalahan di DKI Jakarta selain macet adalah banjir. Pada saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, terjadi banjir di mana-mana dan Jokowi dianggap kurang mampu mengatasi banjir.

"Sedangkan pada masa Kepemimpinan Anies Baswedan mayoritas publik sebesar 59,5 persen mengungkapkan bahwa Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan - Ariza Patria telah berhasil dalam menangani permasalahan banjir di Jakarta," bebernya. Sementara, yang mengungkapkan Anies-Riza tidak berhasil sebesar 29,3 persen, yang mengungkapkan tidak tahu/tidak jawab sebesar 11,1 persen.

Selanjutnya, dari pertanyaan terbuka, alasan publik yang menjawab bahwa pasangan Gubernur dan wakil Gubernur Anies Baswedan -Riza Patria dianggap derhasil dalam menangani eermasalahan Banjir di DKI Jakarta sejauh ini diantaranya; banjir berkurang (39,7 persen), banyak serapan di jalan atau trotoar (28,9 persen).

"Lalu, terkait banjir reda dan tidak menimbulkan masalah baru ada di angka11,2 persen, banjir cepat surut sebesar 7,6 persen, banyak pengurangan titik banjir sebanyak 6,4 persen dan dirasakan sudah jarang banjir ada di angka 6 persen," ujar Hadi.

Dalam kesempatan yang sama, Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, sosok Anies Baswedan telah berhasil membawa Jakarta menjadi lebih baik. Karenanya, Anies layak melanjutkan kepemimpinannya di kancah nasional menjadi Presiden RI.

"Anies sudah jelas berhasil. Syukur-syukur dia bisa jadi Presiden nantinya," ungkap Taufik.

Terkait masih ada yang menilai Anies gagal memimpin Jakarta, menurut Taufik itu hanya kelompok kecil yang tidak auka kepada Anies.

"Sebagus apapun kinerja Anies, tetap saja bagi mereka yang tidak suka ya Anies tetap salah," katanya. [Tp]