telusur.co.id - Indonesia Development Monitoring (IDM) kembali melakukan survei untuk mengukur pilihan publik terhadap tiga paslon Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024. Berdasarkan hasil survei Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan menang dalam kontestasi Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif IDM Heru Supriyatno mengatakan, survei dilaksanakan pada 16 -28 Januari 2024. Survei melibatkan 2.500 orang responden yang berdomisili 1.250 desa dan kelurahan yang 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan multistage random sampling dan memiliki margin of error kurang lebih 1,92 persen dengan tingkat Kepercayaan 95 persen

"Prabowo-Gibran dipilih oleh 1428 responden atau 57,1 persen, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD  dipilih oleh 647 responden atau 25.9 persen.
Pasangan Anies-Muhaimin dipilih 335 responden atau 13,4 persen. Sedangkan, sebanyak 90 responden atau 3,6 persen menyatakan tidak memilih,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/1/24).

Heru menjelaskan, sebanyak 83,6 persen responden menginginkan presiden dan wakil presiden yang mengetahui berbagai permasalahan di Indonesia dan global. 

"Tanpa wawasan tentang isu-isu tentang berbagai problematika di Indonesia, akan sulit membuat kebijakan yang tepat sasaran," katanya.

Pengamat politik dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jogjakarta , Ludiro Madu menilai hasil survei Indonesia Development Monitoring menilai, dari tiga paslon capres tersebut terlihat pasangan capres-cawapres nomor urut 2 masih dominan di urutan pertama.

"Kalau dari 3 paslon capres terlihat pasangan capres-cawapres nomor urut 2 masih dominan di urutan pertama. Karena masih tingginya elektabilitasnya karena banyak pemilih yang saat ini tertarik dengan Prabowo-Gibran," kata Ludiro.

Citra positif Jokowi, kata Ludiro, juga sangat mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran. Karena selama ini masyarakat masih menganggap Jokowi sebagai sosok yang di idolakan.

"Pengaruh Jokowi masih sangat tinggi karena masyarakat telah merasakan dengan program -program Jokowi ke masyarakat , faktor ini juga menjadi alasan pemilih cenderung ke Prabowo-Gibran," imbuhnya.

Menurutnya masyarakat tidak terpengaruh dengan omongan para elit politik, karena saat ini masyarakat lebih cerdas.

"Masyarakat lebih cerdas untuk memilih siapa pemimpin yang pantas untuk negeri ini," bebernya. (Ts)