telusur.co.id - Pasangan ganda putra nomor satu dunia asal Malaysia, Goh Sze Fei / Nur Izzuddin Rumsani, kini berada di ambang bahaya! Jika tak segera bangkit, mereka bisa kehilangan status prestisius sebagai penguasa ranking dunia, tepat di depan dua turnamen paling bergengsi musim ini: Japan Open (15-20 Juli) dan China Open (22-27 Juli).

Pasangan independen ini menjadi sorotan setelah merebut dua gelar besar tahun lalu, termasuk salah satunya di China Open. Namun, sejak menjuarai India Open pada Januari lalu, performa mereka mulai menurun drastis. Dalam empat turnamen terakhir, mereka mentok di perempat final dan gagal menambah koleksi trofi.

Padahal, mempertahankan gelar di Japan Open (Super 750, 11.000 poin) dan China Open (Super 1000, 13.500 poin) sangat krusial untuk menjaga poin ranking dan posisi puncak dunia.

Saat ini, Sze Fei/Izzuddin mengumpulkan 91.090 poin, hanya unggul tipis dari sesama pasangan Malaysia dan mantan juara dunia, Aaron Chia / Soh Wooi Yik, yang telah mengoleksi 89.870 poin. Selisih hanya 1.220 poin sebuah margin yang bisa lenyap dalam satu turnamen saja.

Aaron/Wooi Yik, yang juga juara Asia, dipastikan tak akan melewatkan kesempatan emas ini untuk naik ke peringkat 1 dunia untuk pertama kalinya dalam karier mereka.

Mantan pemain nasional, Datuk James Selvaraj, mengingatkan bahwa mempertahankan peringkat 1 dunia jauh lebih berat daripada mencapainya. “Mereka harus menemukan kembali semangat dan fokus yang sama seperti saat mereka memutuskan keluar dari BAM. Waktu persiapan menuju Jepang dan Cina sangat penting mereka harus memanfaatkannya sebaik mungkin,” tegas James dilansirTimesport.

“Puncak dunia itu tidak datang dua kali. Kalau mereka lengah, mereka bisa langsung turun ke peringkat 2 atau bahkan 3 dalam waktu singkat.”

Bagi Sze Fei/Izzuddin, dua turnamen bulan Juli bukan sekadar tentang gelar tapi tentang membuktikan bahwa posisi mereka di puncak bukan kebetulan, dan bahwa mereka layak disebut pasangan terbaik dunia saat ini.[]