telusur.co.id - China kembali berlakukan sistem lockdown demi menghindari penyebaran virus Covid-19 varian Omicron. Sebanyak lima juta penduduk mengurung diri di rumah pada Selasa (11/1/22).
Diketahui, varian Omicron ini menyebar cepat sehingga menghadirkan tantangan baru. Di Anyang terdapat dua kasus dengan dua kasus terkait dengan kelompok infeksi yang berkembang di kota metropolitan utara Tianjin, sekitar 400 kilometer jauhnya.
“Pihak berwenang di Anyang mengumumkan penguncian pada Senin malam, mengeluarkan pemberitahuan yang memerintahkan penduduk untuk tidak meninggalkan rumah mereka atau mengendarai mobil di jalan,” pernyataan kantor berita negara Xinhua.
Selanjutnya, kantor berita tersebut melaporkan bahwa semua bisnis yang tidak penting telah ditutup. Uji coba massal juga telah diluncurkan guna menanggapi pengendalian epidemi yang parah ini.
Selain itu, hal ini dilakukan secara ketat untuk mencegah penyebaran virus varian omicron tersebut.
“Semua bisnis yang tidak penting telah ditutup dan uji coba massal telah diluncurkan untuk menanggapi situasi pengendalian epidemi yang parah dan secara ketat mencegah penyebaran wabah virus Omicron,” dilaporkan Xinhua.
Dalam catatan pada Selasa telah terdapat 58 infeksi lokal baru yang dilaporkan di Anyang. Sehingga sejak Sabtu total beban kasus kota menjadi 84.
Padahal, nantinya di Ibu Kota Tiongkok, Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan. Olimpiade ini berpegang pada strategi ‘nol-covid’ dari penguncian yang ditargetkan, pembatasan perbatasan, dan karantina yang panjang.
Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah
