telusur.co.id - Komitmen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam mewujudkan digitalisasi pendidikan kian menguat. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan ITS meraih penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana Terbaik ke-2 dalam Program Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital kategori 2 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (P3D Dikti).
Sebagai informasi, P3D Dikti merupakan program bantuan yang bertujuan mendorong perguruan tinggi di Indonesia lebih aktif dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa. Program ini juga sebagai bentuk upaya Dikti dalam mentransformasi institusi pendidikan tinggi yang modern dan inovatif.
Lebih jelasnya, program bantuan ini dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama merujuk pada dosen yang berasal dari program studi terakreditasi A atau Unggul. Sedangkan untuk kategori kedua merujuk pada dosen yang berasal dari program studi terakreditasi B atau Baik Sekali.
Ketua Tim ITS untuk Kategori 2, Henning Titi Ciptaningtyas mengatakan, penghargaan ini berhasil diraih atas kerja kerasnya bersama empat dosen lainnya yang berasal dari Departemen Teknologi Informasi ITS. Produk unggulan yang telah dihasilkan adalah platform kursus daring mata kuliah Teknologi Komputasi Awan (Cloud Computing).
“Platform ini bisa diakses oleh mahasiswa di seluruh Indonesia berkat SPADA Indonesia,” ungkapnya. Jumat, (08/12/2023).
Mata kuliah yang berbobot empat satuan kredit semester (SKS) tersebut memiliki tujuan agar mahasiswa dapat memahami pentingnya mempelajari dan merancang teknologi cloud computing ini. Harapannya, mata kuliah tersebut memiliki relevansi kuat pada zaman modern saat ini.
“Secara tidak langsung, mata kuliah ini juga membantu Dikti dalam mencapai tujuannya untuk mentransformasi institusi pendidikan serba digital,” tandas dosen Departemen Teknologi Informasi tersebut.
Selain platform kursus daring, Henning mengungkapkan bahwa program bantuan tersebut berhasil melahirkan berbagai luaran yang bermanfaat. Luaran tersebut meliputi modul praktikum, video animasi, infografis, dan lima Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berhasil terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.
“Tentu bantuan dari Dikti ini, kami maksimalkan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Dengan adanya penghargaan ini, Henning berharap seluruh perguruan tinggi di Indonesia dapat terus mendukung program Dikti dalam mentransformasi institusi pendidikan tinggi yang serba digital. Ia juga berharap kontribusi nyata yang diberikan oleh ITS ini dapat memperluas jangkauan aksesibilitas pendidikan yang bermutu.
“Semoga ilmu-ilmu yang saya dapatkan di sini (P3D Dikti, red) berguna bagi kemajuan pendidikan tinggi,” paparnya berharap. (bim/ari)