telusur.co.id - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengingatkan generasi muda Indonesia atas potensi yang mereka miliki serta keberadaan mereka di Indonesia, negeri demokrasi, dengan meningkatkan peran mereka dalam menyelamatkan proses dan aksi demokrasi dengan mensukseskan agenda perpolitikan di Indonesia, baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada.
Sebab, demokrasi akan semakin berkualitas jika mayoritas pemilih dari kalangan generasi muda yang penuh idealisme tetap terjaga, dan jika persentasi keikutsertaan dalam berdemokrasi semakin tinggi. Untuk itulah, generasi muda mesti membuang jauh-jauh pemikiran untuk golput atau apolitik.
Pimpinan MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan ini, saat menerima dan berdialog dengan delegasi KNPI DKI Jakarta, di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, walaupun pada penyelenggaraan Pileg dan Pilpres kemarin ada beberapa hal yang perlu dikritisi terkait dengan money politic dan lainnya, nantinya akan semakin bisa dikoreksi jika semakin banyak pihak seperti generasi muda, mayoritas pemilih, generasi yang masih mempunyai idealisme, yang justru aktif memberikan pencerahan kepada rakyat untuk menggunakan kedaulatan yang diberikan konstitusi dengan bertanggung jawab, tidak malah menjual murah kedaulatan mereka dengan sembako.
“Kaum muda penting tampil ke depan dan aktif mengedukasi. Jangan sampai rakyat merendahkan dirinya, menjual kedaulatannya dengan sembako, bansos, janji manis dan lainnya. Agar rakyat dapat menentukan pilihannya secara berdaulat tidak dikalahkan oleh money politik dan lain-lain,” kata HNW.
Ketua MPR periode 2004-2009 ini berharap bahwa berbagai catatan negatif seputar Pilpres kemarin, dapat dikoreksi dan tidak terulang lagi. Hal itu bisa terjadi, bila kalangan muda aktif menyuarakan pencerahan ini, agar faktor-faktor yang menyebabkan Pilpres menjadi negatif seperti penggelontoran bansos dan lainnya, terkoreksi dan tidak dipraktekkan lagi.
“Maka dari itulah, saya sangat setuju dengan apa yang sudah disampaikan KPK agar tidak ada bansos menjelang Pilkada. Intinya, kita semua ingin ada perbaikan praktek demokrasi dengan perbaikan di Pilkada nanti. Dengan peran serta lebih aktif dari para pemuda, saya rasa kita bisa menyelamatkan demokrasi melalui Pilkada yang lebih berkwalitas,” ujar HNW.
Sementara itu, Ketua KNPI DKI Jakarta Husnul Jamil mengungkapkan bahwa sebagai generasi muda, memang sangat menginginkan memiliki peran dan terlibat dalam membangun Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan. “Sangat disayangkan ketika generasi muda punya resources dan sumber daya yang luarbiasa, tetapi tidak bisa diaktualisasikan dalam politik, karena minimnya akses terlibat dalam politik,” katanya.
Merespon hal tersebut, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa di PKS sendiri, kiprah dan peran generasi muda sangat diakomodir dan diperjuangkan, dengan dibentuknya sayap organisasi seperti Gerakan Muda Keadilan.
“Jadi memang, peran dan kiprah anak muda penting. Kita selalu membaca narasi, bagaimana soal Indonesia emas dan bonus demografi. Tapi, di sisi lain tidak ada keseriusan bagaimana cita-cita mulia itu dapat dikejar dan diwujudkan. Ketika anak-anak muda tidak diutamakan, bahkan dibiarkan pesimis dan menjadi apolitic karena terjebak dalam segala macam kedaruratan Indonesia, seperti darurat moral, pornografi, judi online dan lainnya, yang saat ini sedang ramai mendapatkan sorotan publik, maka bagaimana anak muda bisa menyongsong Indonesia Emas dan memanen bonus demografi positif,” paparnya.
Untuk itu, lanjut HNW, negara benar-benar harus hadir, mempersiapkan dan memberi peran maksimal untuk generasi muda. Sebab, dampaknya sangat luas, terutama dalam menghadirkan pemimpin yang baik di tingkat apapun, termasuk Pilkada yang akan diselenggarakan beberapa bulan ke depan.
"Sebenarnya dukungan dan dorongan kita untuk generasi muda, adalah upaya kita bersama untuk memanen bonus demografi yang positif dan persiapan untuk terwujudnya benar-benar Indonesia emas, bukan yang lemas maupun cemas. Dan KNPI bisa berkolaborasi untuk menjadi pelopornya,” pungkasnya.[]