telusur.co.id - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati menjadi pusat perhatian dalam ajang kompetisi robotik yang diikuti oleh sejumlah universitas terkemuka di Indonesia.
Kompetisi ini menampilkan keterampilan dan inovasi dalam bidang teknologi robotik yang diikuti oleh tim-tim berbakat dari berbagai perguruan tinggi. Tim Punakawan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang dibimbing oleh dosen pembimbing, Agus meraih juara pertama dengan prestasi yang gemilang.
Peserta sebanyak 16 tim robot sumo dari berbagai universitas turut ambil bagian dalam kompetisi ini. UMSIDA mengirimkan 2 tim untuk bertanding. Namun, Tim 1 yang dikenal dengan nama "Sang Surya" mengalami kegagalan di babak penyisihan menuju perempat final.
Namun, Tim 2 yang dikenal sebagai "Punakawan" berhasil menembus dan meraih gelar juara 1 setelah berkompetisi sengit di babak final melawan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Agus sebagai mentor yang berdedikasi, menyampaikan kegembiraannya atas kemenangan yang diraih oleh timnya.
“Kami menghadapi sejumlah kendala pada awalnya, terutama terkait masalah koneksi saat menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Namun, kami berhasil mengatasi permasalahan tersebut dengan meng-upgrade sistem yang kami gunakan untuk lomba ini, beralih ke penggunaan remote control radio," jelasnya kepada awak media. Senin, (18/12/2023).
Robot sumo yang dikembangkan oleh tim UMSIDA telah melalui serangkaian peningkatan yang signifikan dalam teknologi. Perubahan dari penggunaan IoT ke remote control radio telah membuktikan kemajuan teknologi yang mereka terapkan dalam persiapan dan pelaksanaan kompetisi.
Selain itu, Agus juga menyatakan harapannya untuk mengikuti kompetisi-kompetisi prestisius lainnya di masa mendatang.
“Kami berharap, agar tim ini tidak hanya fokus pada kompetisi robot sumo, tetapi juga berpartisipasi dalam kompetisi yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) seperti Kontes Robotika Indonesia (KRI), Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nusantara (KKCTBN), dan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI),” ujarnya.
Keberhasilan Tim Punakawan Umsida dalam kompetisi ini memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan keahlian dan pengetahuan mereka dalam bidang teknologi yang terus berkembang.
“Prestasi ini juga menjadi dorongan agar mereka dapat bersaing di tingkat nasional dan meningkatkan eksistensi di kancah internasional dalam bidang robotika,” tutup Agus. (ari)