Tim WANALA UNAIR Kembali Dominasi Podium dalam ajang Orienteering Nasional - Telusur

Tim WANALA UNAIR Kembali Dominasi Podium dalam ajang Orienteering Nasional

Tim Mahasiswa Pecinta Alam (WANALA) Universitas Airlangga (UNAIR) memborong juara dan posisi 10 besar dalam ajang Sabhagiriwana National Orienteering Competition X (SNOC X). Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Tim Mahasiswa Pecinta Alam (WANALA) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi gemilang. Mereka memborong juara dan posisi 10 besar dalam ajang Sabhagiriwana National Orienteering Competition X (SNOC X). Kegiatan itu berlangsung di Semarang pada Sabtu-Minggu (25-26/10/2025).

Tim Putri beranggotakan Jaisyul ‘Usrah dan Nadya Noor Fahira meraih juara umum 2 kategori putri, sedangkan tim putra beranggotakan M. Nur Khamim dan Nur Alif Rochmat Hidayah meraih juara umum 3 kategori putra. Sementara itu, tim lain menempati posisi ke 4 (Rajab Tri Saputra dan Muhammad Rifky Firdaus), ke 6 (Muhammad Rizqi dan Cholis Akbar), serta posisi ke 7 (M. Irchamul Umam dan Farrel Ihsan Rafsanjani).

Nur Alif Rochmat Hidayah menjelaskan bahwa orienteering merupakan olahraga yang memadukan kemampuan navigasi, ketahanan fisik, dan teamwork. Peserta ditantang mencari titik kontrol seefisien mungkin di berbagai medan seperti hutan, perbukitan, atau area luas bermodal peta dan kompas. Motivasinya dalam mengikuti ajang ini untuk menantang diri sendiri.

“Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil menemukan titik kontrol berkat kerja sama dan strategi yang matang,” ujarnya.

Dalam persiapannya, tim rutin melakukan latihan fisik, memahami kontur, simbol peta, dan penggunaan kompas. Disertai simulasi lapangan bersama senior untuk melatih fokus dan agar terbiasa mengambil keputusan cepat di bawah tekanan.

Pada saat kompetisi, tantangan terbesar muncul ketika menjaga koordinasi tim sambil tetap fokus membaca peta di medan berbukit dan vegetasi rapat. “Mengatur ritme antara kecepatan berlari dan ketepatan membaca peta menjadi hal krusial. Kami belajar pentingnya keseimbangan antara kecepatan, ketelitian, dan kerja sama tim,” jelasnya.

Dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat, tim menerapkan pembagian tugas yang jelas dan komunikasi singkat namun efisien. “Sejak awal kami sudah menentukan peran, seperti navigator utama, pembaca peta cadangan, hingga pengatur tempo perjalanan. Di lapangan, kami memastikan jarak antar anggota tetap terjaga dan segera melakukan penyesuaian arah saat menemukan kondisi medan berbeda dari peta,” tambahnya.

Sementara itu, Jaisyul ‘Usrah menilai bahwa kegiatan ini memberi banyak pelajaran tentang kerja sama tim, ketahanan diri, dan kepercayaan diri. “Jika komunikasi dan kerjasama tim kurang, pasti sulit untuk mencapai titik-titik poin dan finish secara bersamaan dalam waktu yang ditentukan,” ujarnya.

Menurutnya, kemampuan akademik turut menunjang keberhasilan tim karena orienteering mengandalkan ketelitian membaca peta dan kepekaan insting. Ia menambahkan, pengalaman ini menumbuhkan motivasi baru.

“Saya semakin termotivasi mengikuti kegiatan serupa. Suasana pedesaan yang sejuk dapat meningkatkan semangat dalam memahami kontur, legenda dan simbol peta, hingga melatih insting dalam menentukan kesesuaian arah,” tambahnya.


Tinggalkan Komentar