telusur.co.id - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi menyebut, pemerintah daerah mengusulkan pembangunan jalan tembus bawah tanah atau underpass.
Pengusulan tersebut di tiga titik perlintasan sebidang guna memperlancar arus lalu lintas kendaraan. Kemudian pembangunan underpass itu juga menyusul segera beroperasinya double-double track (DDT) pada tahun 2021 mendatang.
Tiga lokasi yang direncanakan itu yakni di Jalan Perjuangan, M Yamin, serta Jalan Agus Salim.
"Jadi sebenarnya kita ada lima perlintasan sebidang kereta api. Di Jalan Perjuangan, KH. Agus Salim, M. Yamin, Ampera, dan Jalan Bulak Kapal," kata Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda, Senin (7/10/2019).
Namun dari kelima perlintasan sebidang itu diketahui Jalan Ampera dipastikan akan ditutup sementara Bulak Kapal sudah direncanakan untuk pembangunan flyover. "Jadi tinggal tiga titik lokasi itu makanya kita ajukan ke pemerintah pusat," ucapnya.
Erwin menjelaskan, usulan tersebut telah disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Direktur Keselamatan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Pilihan itu tergantung pemerintah, bisa dibangun underpass atau flyover. Karena kan kalau sudah DDT pasti arus kereta aktif," katanya.
Akan tetapi usulan yang diajukan itu belum diterima dengan baik. PT KAI menyerahkan pembangunan underpass kepada pemerintah daerah.
"Itu berat bagi kami, kita terus rapat lagi hasilnya kepastian pembangunan jalan underpass di perlintasan sebidang akan dibebankan kepada pemerintah pusat melalui proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya," ungkapnya.
Dia berharap hal itu bisa segera terealisasi agar perjalanan kereta tidak terganggu juga kendaraan yang ingin melintas bisa lebih lancar. "Kami belum tahu pasti kapannya. Tapi semoga bisa segera dibangun ya," kata Erwin. [asp]
Laporan: Luthfi Asshidiq