Viral Pengurus PDIP Brebes Kritik Gerakan Kotak Kosong, Begini Tanggapan Tokoh Masyarakat - Telusur

Viral Pengurus PDIP Brebes Kritik Gerakan Kotak Kosong, Begini Tanggapan Tokoh Masyarakat

Kampanye ajakan memilih kotak kosong di Pilkada Brebes. (Ist).

telusur.co.id - Beredar video dan viral di media sosial memperlihatkan reaksi salah satu pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sukirso, yang berang lantaran fenomena gerakan kotak kosong di Pilkada Brebes yang terus mendapatkan dukungan publik Brebes.

Dalam video tersebut, Sukirso bereaksi terhadap maraknya dukungan masyarakat kepada pilihan kotak kosong, terutama setelah beberapa calon kepala daerah yang tidak lolos verifikasi mencoba menggerakkan dukungan untuk opsi tersebut.

Menurut Sukirso, para calon yang gagal tersebut sudah memahami aturan Pilkada namun tetap mendorong masyarakat memilih kotak kosong sebagai bentuk protes. 

"Ini bukan soal administrasi pendaftaran saja, tapi juga soal kepentingan politik pribadi. Mereka yang menggerakkan kotak kosong ini tidak punya pendirian yang jelas," ujar Sukirso dalam pernyataannya.

Merespons video yang virak tersebut, salah satu tokoh masyarakat yang juga penggerak sosialisasi kotak kosong, Asrofi, menilai masyarakat turut prihatin dengan suasana politik dalam helatan Pilkada Brebes 2024. Dan ia meminta agar Pengurus PDIP tidak perlu panik, sebab masyarakat Brebes sudah melek politik.

"Masyarakat sudah melek politik, sehingga adanya fenomena baru di pilkada kabupaten Brebes, masyarakat langsung menjustifikasi diduga terjadi politik transaksional," kata Asrofi saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (5/10/24).

Asrofi menegaskan bahwa, saat ini sebagian masyarakat turut kecewa dengan partai politik di Brebes juga merasa tak puas dengan kepemimpinan dua periode sebelumnya.

"Masyarakat kecewa dengan politik dinasti, ditambah pasangan calon dalam kampanye menyampaikan akan menstabilkan harga bawang 13 ibu padahal HPP bawang di atas 15 ribu," tegas Asrofi.

"Masyarakat Brebes sebagian besar petani sehingga merasa tersakiti, program yang diusung pasangan calon banyak kesamaan dengan bupati yang lalu, yang dianggap masyarakat tidak berhasil," ungkapnya.

"Akhirnya 'kotak kosong' menjadi solusi demi hidupnya demokrasi di Brebes, kotak kosong menang pilkada ulang," pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar