telusur.co.id - Pasukan militer Yaman telah melakukan serangan rudal terhadap Tel Aviv untuk menyatakan solidaritas dengan rakyat Palestina yang menderita akibat serangan rezim Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada tanggal 21 Maret melalui Kantor Berita Yaman (SABA), Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan rudal “untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh musuh Zionis kriminal terhadap rakyat kami di Jalur Gaza”.
Pasukan militer Yaman mengatakan unit rudal mereka telah melakukan “operasi militer kualitatif yang menargetkan target militer Israel di selatan wilayah Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2”.
Pasukan Yaman mengatakan operasi rudal tersebut telah berhasil mencapai tujuannya, dan menyatakan bahwa ini adalah operasi kedua dalam 24 jam.
"Operasi Angkatan Bersenjata yang mendukung Gaza tidak akan dihentikan, tidak peduli berapa lama agresi Amerika berlanjut. Operasi-operasi ini, selain larangan pelayaran Israel, akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan blokade dicabut," kata pernyataan itu.
Sebelumnya pada hari Kamis, pasukan Yaman meluncurkan rudal hipersonik di bandara Ben Gurion Israel, beberapa hari setelah tentara Israel melanggar gencatan senjata di Gaza.
Serangan Yaman terjadi setelah Amerika Serikat memulai kampanye serangan udara baru terhadap pasukan Houthi awal minggu ini.
AS telah menargetkan Yaman dengan serangkaian serangan sejak Sabtu, dan pasukan Yaman telah menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan serangan mereka, termasuk terhadap rezim Israel, sebagai tanggapan. Serangan AS telah menewaskan sedikitnya 31 orang.
Pihak Yaman telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap pengiriman sejak perang Israel di Gaza dimulai pada akhir tahun 2023, dengan mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Persenjataan Yaman mencakup rudal balistik jarak jauh, rudal jelajah, dan pesawat tak berawak yang mampu menyerang target hingga sejauh 2.000 kilometer, yang telah dipamerkan secara penuh dalam beberapa bulan terakhir.
sumber: Tasnimnewsagency
