telusur.co.id - Gubernur Beirut Marwan Abboud menyatakan, sekira 300.000 penduduk kehilangan tempat tinggal mereka akibat ledakan dashyat yang terjadi di pelabuhan ibu kota Lebanon itu, sementara pihak berwenang sedang berupaya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka.

Seperti dilansir kantor berita resmi Libanon, NNA, Abboud juga menyebutkan bahwa kerugian akibat ledakan itu mencapai sekira US$ 3-5 miliar, dan sekira 300 ribu orang menjadi tunawisma.

Gubernur Beirut juga mengungkapkan adanya laporan keamanan sejak  tahun 2014 yang memperingatkan ihwal ledakan di Beirut.

Perdana Menteri Libanon Hassan Diab meminta masyarakat dunia membantu negara ini menanggulangi besarnya dampak ledakan itu.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan penyelidikan atas insiden itu akan mengungkapkan fakta yang terjadi di balik malapetaka ini sesegera mungkin, dan hasilnya akan diungkapkan secara transparan. [Tp]