telusur.co.id - Pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab oleh anggota TNI mendapat respons dari banyak pihak. Salah satunya adalah Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang menyayangkan hal tersebut.

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, TNI harusnya mengayomi dan menjaga pertahanan negara ini bersama rakyat, bukan unjuk kekuatan dengan rakyat sipil.

"Kami sangat sayangkan bentuk unjuk kekuatan terhadap rakyat sipil yang tak punya apa-apa, yang seharusnya TNI itu mengayomi rakyatnya. Karena penjaga pertahanan negara kedepan adalah TNI bersama rakyat dan itu bentuk keutuhan bangsa.," kata Novel kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/11/20).

Sebelumnya, Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, dirinya yang memerintahkan prajurit menurunkan baliho Habib Rizieq yang terpasang di sembarang tempat di wilayah DKI Jakarta. 

Dudung menyebut, pencopotan itu dilakukan oleh prajuritnya karena beberapa kali upaya pencopotan yang dilakukan oleh Satpol PP gagal. Sebab, baliho itu kembali dipasang pendukung Habib Rizieq.

Hal itu disampaikan Dudung terkait viralnya video yang menunjukkan baliho bergambar Habib Rizieq diturunkan orang berseragam loreng.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," kata Dudung di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (20/11/20). [Tp]