telusur.co.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menanggapi pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebutkan bahwa generasi muda dan perempuan masih rentan terpapar oleh paham radikal terorisme yang dapat berpotensi menyebabkan dirinya menjadi pelaku terorisme.

Terkait hal itu, Bamsoet meminta BNPT untuk dapat meningkatkan upaya pencegahan meluasnya paham radikal terorisme di lingkungan masyarakat, seperti dengan memberikan edukasi mengenai penjelasan terorisme, radikalisme, dan intoleransi. 

"Dan cara untuk mencegahnya masuk dalam kehidupan bermasyarakat, agar masyarakat khususnya generasi muda dan perempuan, dapat memahami sehingga tidak mudah terpapar arus radikalisme maupun terorisme," kata Bamsoet dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (24/2/20).

Untuk itu, Bamsoet menyampaikan bahwa MPR bersama institusi maupun LSM terkait, akan terus melakukan sosialisasi Pancasila kepada seluruh masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan guna menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

"Agar dapat meningkatkan toleransi kepada sesama, memahami arti dan nilai Pancasila, serta memiliki rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terang Politikus Golkar itu.

Untuk mencegah paham radikal, Bamsoet juga mendorong seluruh Anggota MPR untuk terus meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa melalui pembinaan empat pilar kepada seluruh lapisan masyarakat, serta pentingnya pemahamam terhadap UUD NRI 1945 dan Pancasila menuju kedisiplinan nasional, mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan kepulauan.

Bamsoet juga meminta masyarakat, terutama kepada orang tua, untuk turut berperan aktif dalam melakukan pencegahan radikalisme maupun terorisme terhadap anak-anak.

"Dan berani melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan konten radikal atau terorisme yang berdampak negatif di media sosial," pungkasnya. [Tp]