Banjir Bandang Hantam Rumah Warga, Alat Berat PT TPL Didatangkan - Telusur

Banjir Bandang Hantam Rumah Warga, Alat Berat PT TPL Didatangkan


telusur.co.id - Musibah banjir Bandang yang menerjang rumah warga di sekitar bantaran sungai Batu Gaga dan kawasan Sibaganing, Parapat Sabtu (11/7/2020) menyisahkan gundukan batu dan lumpur. Warga tidak bisa melakukan evakuasi karena butuh alat berat.

Untuk membantu warga, Lurah Parapat, Rohana Sinaga langsung menyurati PT TPL sekaligus bermohon untuk menurunkan alat berat PT TPL guna melakukan pengerukan dan normalisasi Sungai Batu Gaga, Selasa (14/7/2020).

Menurut Lurah Parapat, warga yang menjadi korban adalah, warga di Lingkungan I dan II diantarnya rumah Akim Sinaga, Ismail Siregar Ruslaini Simanunngkalit, Arifin Manihuruk, Samuel Lubis, Mak Lasma Pasaribu, Mak Hotlan Silalahi, Reslin Naibaho, Mak Frengky Simanjuntak, Oloan Sinaga, Syarifuddin Purba, Mak Juniel Tambunan, Zetro Naibaho, Agus Sitio, Mak Rio Sinaga dan Elsa Dita Panggabean.

Sebagian rumah itu dijebol air dan meluluhlantakkan isi rumah, dan sebagian lagi terkena banjir lumpur sampai kedalam rumah masing-masing. Bukan itu saja, sebuah rumah dekat jembatan juga, sebagian dapurnya sudah menggantung akibat hantaman banjir.

“Satu-satunya jembatan penghubung antara Lingkungan I dan II juga terlihat retak, mungkin terimbas dentuman derasnya air bercampur lumpur dan bebatuan,” ujarnya.

Rudi Hutagalung, Humas PT TPL Sektor Aek Nauli yang terlihat dilokasi penerukan membenarkan permohonan warga melalui Lurah Parapat untuk mendatangkan alat berat dari TPL.

"Kami hadir untuk membantu warga kita dan berupaya mengeruk sungai batugaga disekitar lintas pemukiman ini, medannya agak sulit dan penuh bebatuan,lalu ada juga pohon yang sudah menggantung, kami hanya bisa berupaya melakukan penegrukan batu supaya sungai tak dangkal, dan bebatuan itu kita buat sebagai benteng dibantaran Sungai ini," ujar Rudi.

Mak Prengki Simanjuntak mewakili warga menyampaikan terima kasih kepada pihak PT TPL, begitu juga Lurah Parapat menyampaikan hal yang sama karena suratnya dapat cepat ditanggapi untuk membantu warga, sebab Sungai batu Gaga ini sesekali mengamuk tapi dampaknya pasti menyusahkan masyarakat. "Banjir lumpurnya saja bisa sampai ke Jalinsum Parapat," ujar Rohana.

Salah satu warga, M Sinaga (35) di lokasi tempat penjual Mangga depan Sedayu Hotel mengatakan selain sejumlah rumah yang dihantam Sungai batu gaga, sebuah bekas rumah potong di depan Hotel Sedayu Parapat juga nyaris rubuh. “Soalnya sebuah penginapan disana sepertinya sudah menimbun sebahagian bantaran sungai era Lurah yang dulu, membuat sungai itu makin sempit dan menghantam bekas rumah potong itu,” ujar warga. [ham]


Tinggalkan Komentar