telusur.co.id - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), dalam rangka penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi, melaksanakan kerja sama dengan APJATI (Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) dan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI).
Kegiatan tersebut dihadiri Plt. Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, digelar di Aula Disnakertrans Kabupaten Subang, Rabu (28/12/22).
Hadir pada kegiatan tersebut Kadisnakertrans Subang, Dirjen Bina Penta Kemnaker RI, Direktur P2MI Kemenaker RI, Ketua APJATI, Kanit PPA Polres Subang, Wakil Ketua TP.PKK Subang, Kades Cikujang, jajaran pejabat struktural dan fungsional Disnakertrans.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang Yeni Nuraeni, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penempatan pekerja migran (PMI) ke Arab Saudi menerapkan Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK),sebagai solusi untuk penempatan PMI di Arab Saudi dengan Sektor formal dan informal.
"Ada 2000 kuota pekerja migran yang akan ditempatkan di Arab Saudi dengan sektor penempatan tenaga kerjanya formal dan informal," kata Yeni.
Sementara itu Plt. Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi yang akrab disapa Kang Akur, sangat mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan Disnakertrans Kabupaten Subang dengan APJATI dan Kementerian tenaga Kerja (Kemenaker).
"Tentunya dengan kuota 2000 orang yang akan ditempatkan di Arab Saudi, ini merupakan kesempatan luar biasa karena masuk dengan jalur legal sehingga tenaga kerja akan lebih aman dan nyaman," kata Kang Akur.
Kang Akur juga memberikan arahan kepada para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat ke Arab Saudi sekaligus menitipkan pesan bahwa tenaga kerja nantinya harus bisa menempatkan diri dan bekerja semaksimal mungkin karena bekerja di sana bukan bekerja yang mudah.
"Memang bekerjanya mudah karena pekerjaannya seperti pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Tapi kerena bahasa komunikasi yang terbatas dan kekangenan ke keluarga di rumah bisa menjadi salah satu kendala", imbuh Kang Akur.
Kang Akur juga berharap para tenaga kerja akan mampu fokus bekerja dan mendapatkan majikan yang baik bahkan bisa diibadahkan haji oleh majikan di sana.
"Setelah menjadi tenaga kerja di Arab Saudi diharapkan seluruh tenaga kerja tetap kompak menjalin silaturahmi dan komunikasi antar tenaga kerja supaya terjalin kekeluargaan yang kuat," pungkasnya. [Fhr]