telusur.co.id - Marco Bezzecchi akhirnya menunjukkan taringnya bersama Aprilia di MotoGP Belanda. Pembalap Italia itu mencetak hasil kualifikasi terbaiknya musim ini di Assen—dan tak berhenti di situ. Ia juga naik podium di dua balapan sekaligus: posisi ketiga di Sprint Race dan runner-up di balapan utama. Apa rahasianya?
Ternyata, kesuksesan ini bukan datang secara tiba-tiba. Aprilia menuai hasil dari kerja keras mereka dalam sesi tes pasca-balap di Aragon dan Mugello. Di sanalah tim menemukan solusi teknis yang mengubah permainan—terutama dalam hal akselerasi saat menggunakan ban belakang baru, yang sebelumnya menjadi kelemahan Bezzecchi sepanjang musim.
“Di Aragon, kami menemukan sesuatu yang penting dalam fase akselerasi. Lalu di Mugello, kami sempurnakan lagi,” ungkap Manajer Tim Aprilia, Paolo Bonora, kepada MotoGP.com. “Sekarang motornya jauh lebih stabil saat memakai ban baru, berkat peningkatan di sisi elektronik, manajemen torsi, dan aerodinamika.”
Hasilnya langsung terlihat di Assen. Dari rata-rata posisi start ke-11 sepanjang musim, Bezzecchi berhasil memulai balapan dari posisi lima—prestasi terbaiknya sejauh ini. Performa solid itu kemudian ia konversi menjadi podium ganda yang membanggakan.
Aprilia juga memperkenalkan komponen aerodinamika baru yang sebelumnya diuji oleh test rider Lorenzo Savadori. Tanpa banyak ragu, tim langsung menggunakan paket baru itu saat Warm Up dan balapan. “Hasilnya sangat positif,” ujar Bonora.
Namun, Bonora tak ingin cepat puas. Ia menegaskan bahwa tim masih harus melihat apakah paket teknis ini bisa konsisten di trek lain seperti Sachsenring dan Brno. “Kami masih harus membuktikan bahwa ini bukan hanya sukses sesaat,” tambahnya.
Tak hanya dari sisi teknis, Bezzecchi juga mendapat pujian karena perannya sebagai pemimpin di dalam garasi Aprilia. “Energi dan kepemimpinannya mengangkat semangat seluruh tim. Sejak Kamis di Assen, kami sudah merasakan atmosfer yang berbeda,” tutup Bonora.
Dengan hasil gemilang ini, Aprilia dan Bezzecchi memasuki paruh kedua musim MotoGP 2025 dengan semangat baru dan harapan tinggi. Jika performa ini berlanjut, bukan tak mungkin mereka akan menjadi kuda hitam dalam perebutan gelar juara.[]