telusur.co.id - Operator Liga Italia mengumumkan bahwa klub-klub strata tertinggi Italia mencapai kesepakatan untuk memotong gaji para pemain, pelatih, dan staf. Pemotongan gaji karena disebabkan krisis pandemi COVID-19.

Gaji kotor tahunan para pemain akan dipotong sepertiganya jika musim dibatalkan, dan dipangkas seperenamnya jika musim dilanjutkan.

Keputusan tersebut diterima oleh seluruh klub Liga Italia, kecuali Juventus yang telah lebih dulu menetapkan kebijakan untuk memotong gaji para pemain dan staf.

Pihak operator liga juga mengatakan tindakan pemotongan gaji diambil untuk menjaga masa depan sistem sepak bola Italia.

Terkait mekanisme pemotongan, dikembalikan kepada pemain dan klub. Seperti Juventus, rencananya pemotongan gaji itu dilakukan untuk dua sampai empat bulan.

Pemuncak klasemen Juventus pada akhir bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan memangkas gaji para pemain dan pelatih Maurizio Sarri untuk periode Maret sampai Juni.

Sang juara bertahan Liga Italia itu mengatakan pemangkasan gaji itu akan memberi dampak positif sebesar 90 juta euro pada tahun finansial 2019/202

Namun, ketua Asosiasi Pesepak bola Italia (Associazione Italiana Calciatori/AIC) Damiano Tomassi mengatakan rencana pemotongan gaji "tidak dapat dipahami."

"Saya tidak paham logika bisnis di balik sikap itu, meletakkan para pemain, yang merupakan aktor utama pertunjukan, ke sorotan yang buruk, di saat hampir semua orang telah mendiskusikan dengan klub bagaimana keluar dari krisis ini," kata Tomassi. [ham]