telusur.co.id - Pemerintah Kota Bekasi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan se-Kota Bekasi. Kali ini, acara digelar di Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Pondokgede.
Dalam rangka percepatan pelayanan publik di kelurahan, rencana mereka akan membuat program satu laptop satu RW, guna mempermudah komunikasi antarwarga.
Sedangkan untuk mendukung digitalisasi data, akan membuat server disetiap kelurahan guna menampung data base warga. Seperti warga disabilitas, warga miskin, warga yang sakit dll. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong percepatan pelayanan publik. Selain itu, mereka juga akan membuat klinik 24 jam.
Ketua Dewan Pakar TP3, Sumarsono, ikut menghadiri acara musrenbang secara langsung di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu dan berbicara langsung dengan lurah dan jajarannya untuk memastikan musrenbang kali ini berjalan dengan baik dan lancar.
“Dari informasi yang diperoleh, ada sekitar 330 usulan dari beberapa RT dan RW yang sudah terkumpul hingga hari ini di Kelurahan Pengasinan saja, belum kelurahan lainnya. Dinamika kebersamaan terlihat nyata, yang membuktikan adanya semangat gotong royong antarwarga,” kata Sumarsono, ditulis Sabtu (21/1/23).
Ia menambahkan, pelaksanaan musrenbang ini, dibiayai oleh pihak ketiga melalui e-catalog. Menurut Sumarsonono, problem utama di kelurahan adalah tidak ada biaya operasional atau taktis untuk anggaran kelurahan dalam pemantauan menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan (binwas) wilayah dan hanya mengandalkan uang pribadi. Akibatnya, lurah sering nombok dan tidak ada sisa gaji yang di bawa pulang.
Dalam kunjungannya, Ketua TP3 Sumarsono juga menemukan bahwa monografi kelurahan masih tahun 2021, kurang uptodate, dan ini akan menjadi problem untuk pendataan wilayah jika tidak diperbaruhi.
Tetapi untungya, kata dia, disetiap kelurahan dan RW di Kota Bekasi ada namanya “Pamor” atau pekerja yang khusus ditugaskan sebagai perpanjang tangan pelayan publik.
“Sehingga sekarang dalam pengurusah KTP, kartu keluarga, atau keperluan administrasi lainnya sangat terbantu dengan adanya Pamor tersebut. Pelayanan publik semakin mudah dan masyarakat telah merespon dengan baik serta mendukung penuh keberadaan Pamor. Ini artinya apa? Artinya, Kota Bekasi Keren,” pungkasnya.[Tp]