telusur.co.id - Presiden Kyrgyzstan Sooronbai Jeenbekov mengatakan pada hari Jumat bahwa dia siap untuk mengundurkan diri setelah kabinet baru ditunjuk untuk mengakhiri kekosongan kekuasaan di negara Asia Tengah yang dicengkeram oleh kerusuhan sejak pendukung oposisi merebut gedung-gedung pemerintah pada hari Selasa.
Meskipun demikian, sikap Jeenbekov yang mundur tidak banyak membantu menyelesaikan kebuntuan politik dalam negeri. Pasalnya, kelompok oposisi sejauh ini gagal menyepakati siapa yang akan memimpin pemerintahan sementara.
Parlemen bekas republik Soviet juga belum mengadakan atau menunjuk salah satu dari setidaknya tiga kandidat perdana menteri sementara seperti dilansir Reuters.
Kekisruhan di dalam negeri membuat beberapa anggota parlemen mengkhawatirkan keselamatan mereka.
Sejauh ini, dua partai politik yang dekat dengan Jeenbekov menyapu suara parlemen hari Minggu, tetapi setidaknya 11 partai lain menolak untuk menerima hasil tersebut dan pengamat Barat mengatakan pemilihan itu dirusak oleh bukti yang kredibel dari pembelian suara. [ham]