Dinilai Kurang Perhatian, Nama Bupati Eka Kurang Dikenal Petani - Telusur

Dinilai Kurang Perhatian, Nama Bupati Eka Kurang Dikenal Petani

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja

telusur.co.id - Lantaran dinilai tidak ada perhatian bagi kesejahteraan dan nasib para petani di Kabupaten Bekasi, nama Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dibilang asing.

Pasalnya, semenjak Bupati Eka menjabat sampai saat ini tidak ada program yang bisa dirasakan manfaatnya oleh para petani di Kabupaten Bekasi.

Aktivis Pertanian asal Desa Karangpatri, Kecamatan Pebayuran, Aki Kebun mengatakan, bagaimana para petani bisa mengenal pimpinan di daerah kalau Bupati Bekasi-nya saja tidak memikirkan nasib para petani.

“Dengan Bupati Eka, kedengarannya untuk kalangan petani asing di telinga,” ujarnya, Selasa (30/6/2020).

Ditambahkan Aki Kebun, para petani mempertanyakan apa yang sudah dilakukan Bupati Eka selama menjabat.

Selama satu tahun, apa pernah memperhatikan nasib para petani melalui program-program kerjanya?

“Selama kepemimpinannya, apa yang dia buat untuk kepentingan petani? tanyakan itu,” tandasnya.

Disinggung apakah para petani masih mau dipimpin kembali oleh Bupati Eka ke depan dengan minimnya perhatian terhadap para petani, dia mengatakan, hal itu tergantung perhatiannya kepada para petani selama menjelang Pemililihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Kalau memang Bupati Eka mau merangkul petani, mari mumpung ada waktu untuk berbuat demi kepentingan petani dengan cara mengaudit para Gapoktan yang ada di Kabupaten Bekasi,” tegasnya.

Dia mencontohkan, ketidakberpihakan Bupati Eka saat ini, salah satunya adalah tidak memperhatikan anjloknya harga padi saat ini yang hanya berkisar Rp. 4200 per kilogram Gabah Kering Giling (GKG).

Sehingga lanjut dia, dari permasalahan itu saja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tidak hadir untuk memberikan solusi.

“Kalau menyoroti anjloknya harga padi kering panen yang terjadi pada saat pasca panen, tentunya bukan Bupati saja tapi sebagiannya kenapa, karena Bupati tidak merasakan bagaimana jerih payah seorang petani, sehingga dia tidak hadir di tengah krisis anjloknya harga gabah di kalangan petani Kabupaten Bekasi,” bebernya.

Ke depan dirinya berharap bisa mempunyai Pemimpin Daerah khususnya Bupati yang benar-benar peduli dengan nasib para petani, sehingga tidak terjadi ketimpangan, ketidakadilan seperti saat ini. Petani merugi saat harga padi murah tapi Pemkab Bekasi seolah tutup mata.

“Undang-undang No 19 tahun 2013 dan PP 65 tahun 2019 sudah sedemikian mengatur hak dan tanggung jawab Pemerintah kepada petani, namun aturan-aturan itu tidak berlaku di Kabupaten Bekasi,” sindirnya.

Untuk diketahui, Aki Kebun adalah aktivis Pertanian Kabupaten Bekasi yang dari hasil kerja bersama kelompoknya sudah berhasil menciptakan dan mendistribusikan bibit-bibit unggul padi ke pelosok Indonesia yang dipasarkan melalui akun-akun media sosialnya.


Tinggalkan Komentar