telusur.co.id - Dinas Pendidikan Kota Bekasi mendeklarasikan percepatan implementasi kurikulum merdeka untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP se-Kota Bekasi secara hybrid baik hadir langsung di tempat maupun via online di aula SMP Islam Al-Azhar Summarecon Bekasi.
Deklarasi percepatan implementasi kurikulum merdeka terselenggara atas kerja sama Dinas Pendidikan Kota Bekasi bersama Balai Besar Peningkatan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat.
Adapun hal yang dideklarasikan oleh seluruh kepala sekolah dan guru yang hadir adalah komitmen para tenaga pendidik untuk mempercepat implementasi kurikulum merdeka di sekolah guna menciptakan karakter atau profil pelajar Pancasila.
Menanggapi adanya deklarasi tersebut, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengapresiasi kepada seluruh tenaga pendidik yang berkomitmen sungguh-sungguh dalam menjalankan kurikulum merdeka bagi peserta didik.
"Sebuah komitmen tinggi telah ditunjukkan bapak ibu dengan sudah dideklarasikannya percepatan implementasi kurikulum merdeka, saya sangat apresiasi hal tersebut, karena diharapkan sekolah dapat menerapkannya dan kemerdekaan belajar dapat terwujud dan anak-anak bahagia belajar di sekolah, sehingga muncul generasi penerus yang berkualitas," kata Tri Adhianto, ditulis Sabtu (18/2/23).
Tri juga berpesan kepada para tenaga pendidik bahwa mengimplementasikan kurikulum merdeka dapat berjalan maksimal jika ada pendekatan persuasif kepada peserta didik.
"Tugas dan tantangan para guru di era modern ini sangatlah berat. Para guru musti punya pendekatan persuasif kepada anak didiknya dalam praktik kurikulum merdeka, dan implementasinya pun harus berjalan konsisten, sehingga asas manfaat dapat dirasakan bersama, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik yang tangguh, berkualitas, dan cinta tanah air," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar mengharapkan kurikulum merdeka dapat diimplementasikan secara mandiri oleh seluruh satuan pendidikan. Oleh sebab itu, penggunaan platform merdeka mengajar oleh para guru sangat dianjurkan sebagai media pendukung.
“Sekolah juga dapat mempelajari kurikulum merdeka bersama komunitas belajar yang ada di wilayah masing-masing," ucapnya.[Tp]