DPR Harap Ada Solusi Atasi Polemik PB Djarum - Telusur

DPR Harap Ada Solusi Atasi Polemik PB Djarum


telusur.co.id - PB Djarum telah memastikan tahun 2020 bakal menghentikan audisi umum pencarian atlit bulu tangkis. Pemicunya, PB Djarum dituding mengeksploitasi anak melalui produk rokok dengan merek Djarum.

Wakil Ketua Komisi X DPR Reni Marlinawati mengatakan, perlu jalan tengah dan di buka ruang dialog lintas sektor atas polemik yang muncul terkait PB Djarum dalam pembinaan calon atlit bulu tangkis di Indonesia.

"Saya kira dibutuhkan kedewasaan dalam penyikapan masalah ini. Satu sisi PB Djarum telah membuktikan komitmennya dalam pembinaan atlit bulu tangkis, tapi di sisi lain KPAI merupakan lembaga negara yang memiliki tupoksi yang jelas terkait perlindungan anak," kata Reni di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta,  Senin (9/9/19).

Menurut dia, perhatian KPAI terkait dengan sorotan dugaan eksploitasi anak dalam proses audisi calon atlit dapat dimaklumi. Sebab, paparan rokok terhadap usia anak juga berada di angka yang mengkhawatirkan.

Apalagi, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 anak-anak usia 10-18 tahun yang merokok telah mencapai 3,9 juta dan mengalami tren peningkatan. "Jumlah perokok di usia anak ini tentu harus mendapat perhatian semua pihak. Saya kira, di poin ini KPAI memiliki basisnya," cetus Reni.

Namun demikian, ikhtiar berbagai pihak dalam memajukan olahraga di Indonesia juga harus mendapat apresiasi dan dorongan. Hanya saja, kata Reni, perlu mengkompromikan antara kepentingan komersil dengan kepentingan pembinaan olahraga di sisi yang lain. "Kita tidak memungkiri juga, dukungan kalangan swasta dalam kegiatan olahraga juga ada sisi komersil berupa promosi dan brand awairness ke publik," ujar Reni.

Politisi PPP ini mengingatkan, misi komersil oleh pihak swasta dalam dukungan terhadap kegiatan olahraga juga harus mempertimbangkan koridor umum dan kepentingan lainnya. "Notifikasi oleh KPAI harus ditempatkan dalam perspektif yang luas, komprehensif dan holistik," tegas Reni.

Ia menyayangkan sikap kementerian terkait yang tidak respons sejak awal polemik ini muncul. Semestinya, kata Reni, Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak. "Semestinya dua kementerian tersebut sejak awal dapat turut serta menyelesaikan polemik dengan menawarkan jalan tengah," kata Reni.

Politisi PPP ini menyebutkan jalan tengah dapat ditempuh dengan tetap mempertimbangkan catatan KPAI terkait kegiatan tersebut. Di sisi lain, PB Djarum tetap melakukan tanggungjawab sosial melalui kegiatan audisi atlit bulu tangkis "Misalnya, tulisan merek ukurannya tidak besar dan mencolok lagi. Jumlah anak yang lolos diperbanyak lagi dengan mempertimbangkan representasi wilayah. Jadi banyak sekali pilihan-pilihan jalan tengah," tandas Reni.[Ham]

 


Tinggalkan Komentar