telusur.co.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Al Fatih meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta mengantisipasi terjadinya lonjakan kebutuhan pangan menjelang momen hari besar keagamaan dan pergantian tahun, Natal dan tahun baru (Nataru).
Menurut dia, Dinas KPKP harus secara rutin berkoordinasi dengan para distributor dan pedagang untuk memastikan stok pangan aman.
Selain itu, dia juga meminta Dinas KPKP turut mengawasi distribusi agar tidak ada penimbunan yang dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga pangan di Jakarta.
“Kami mendorong Pemprov, khususnya Dinas KPKP, untuk bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan pangan,” ujar Al-Fatih di Jakarta, Rabu (4/12/24).
Al Fatih mengungkapkan, upaya yang dapat dilakukan Dinas KPKP untuk menjaga ketahanan pangan, di antaranya dengan memetakan kebutuhan pangan di berbagai wilayah dan memastikan cadangan yang memadai.
Termasuk meningkatkan pengawasan rantai distribusi. Selain itu, melaksanakan operasi pasar stabilitas harga pangan.
Pemantauan harga dan ketersediaan pangan di pasar, menurut Fatih, guna memperoleh data terkini tentang kondisi pasar. Sehingga bisa mengambil langkah cepat jika terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar.
“Dengan pemantauan ini, kita bisa juga membantu memastikan harga tetap wajar dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta,” kata Al Fatih.
Fatih menilai, Dinas KPKP bisa menggalakkan kembali program pangan murah jelang momentum Nataru. Tujuannya menstabilkan harga di pasar.
Hanya saja, patut menjadi perhatian dalam pelaksanaan program pangan murah, penetapan titik secara merata, serta antisipasi antrean mengular.
“Program ini bisa membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah,” pungkasnya. [Fhr]