telusur.co.id - Kabupaten Mojokerto kembali menjadi saksi perpaduan budaya dan semangat gotong royong para mahasiswa lintas negara dalam COP (Community Outreach Program). KKN Internasional oleh PCU ini melibatkan 117 mahasiswa dari 5 negara yang siap memberikan dampak positif bagi Masyarakat setempat.
Isu pembangunan berkelanjutan semakin mendesak di era globalisasi. Tak hanya pembangunan di kota-kota besar, pengembangan di desa juga masih memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu dengan memadukan semangat dari generasi muda lintas negara, Petra Christian University (PCU) kembali melaksanakan International Community Outreach Program atau iCOP.
Memasuki tahun kesembilan pelaksanaannya di kabupaten Mojokerto, KKN Internasional ini menjadi bukti komitmen PCU untuk terus melayani masyarakat. Tahun ini, ada 117 mahasiswa dari lima negara yang mengikuti iCOP sejak 14 Juli hingga 7 Agustus 2024.
Mereka saling berkolaborasi dalam membangun desa-desa di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Mengambil tema “Transform Society”, program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PCU ini merupakan agenda tahunan yang menjadi unggulan.
“Proyek-proyek yang dilakukan dalam iCOP ini bukan proyek temporer, tapi proyek yang berkelanjutan. Tujuannya untuk mentransformasi masyarakat agar lebih sejahtera,” beber Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat PCU, Dr. Ir. Lintu Tulistyantoro, M.Ds.
Lintu juga berharap, melalui kegiatan ini, terjalin kerja sama yang baik antara mahasiswa, dosen, masyarakat, dan pemerintah lokal dalam mengembangkan kawasan desa menuju masyarakat yang mandiri dan berdaya.
“Ada 27 mahasiswa Dongseo University (DSU)-Korea, 44 mahasiswa PCU-Surabaya, 19 mahasiswa Inholland Hogeschool-Belanda, 13 mahasiswa International Christian University-Jepang, empat mahasiswa Fu Jen Catholic University-Taiwan, dan 10 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira)-Kupang,” ungkap Lintu.
Ratusan mahasiswa lintas negara ini saling berinteraksi dengan masyarakat dan ditempatkan di beberapa desa. Total ada lima lokasi, yaitu: Dusun Sumberjati, Desa Sumberjati; Dusun Petung, Desa Sumberjati; Dusun Kesiman, Desa Rejosari; Dusun Lebaksari, Desa Rejosari; dan Desa Jembul. Mereka didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari PCU dan supervisor dari universitas peserta.
Secara teknis, para peserta mengerjakan proyek fisik maupun non fisik selama kurang lebih tiga minggu. Proyek ini disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing desa. Misalnya saja di Dusun Petung yang membutuhkan sumber air dengan kualitas yang lebih baik.
“Kualitas airnya) cukup keruh, padahal air di sana dipakai untuk mandi dan minum. Sehingga di dusun Petung ini, para peserta iCOP bersama dosen dan warga lokal saling bergotong royong membuat filter air,” tukas dosen Architecture PCU yang menjadi DPL di Dusun Petung, Roni Anggoro, S.T., M.A.Arch.
Roni merinci, ada dua buah tandon filter air yang dikerjakannya bersama para peserta.
“Kami mengganti teknologi yang digunakan dari bak filter yang sudah ada. Semua materialnya kami upgrade menggunakan metode filtrasi baru yang lebih efektif, efisien, dan terjangkau,” ungkap Roni.
Tak berhenti sampai di situ, para mahasiswa peserta iCOP juga memberikan pendampingan kepada masyarakat lokal tentang cara membuat filter air.
Sedangkan di Desa Jembul, iCOP berkomitmen untuk membantu Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam mengembangkan desa wisata. Oleh karena itu pada Rabu (31/7/2024) dilaksanakan Soft Launching Desa Wisata Jembul. Destinasi wisata itu diketahui terpaksa berhenti beroperasi karena pandemi beberapa tahun lalu.
Terlihat wajah bahagia dari warga lokal yang hadir seolah menemukan angin segar. Karena dengan adanya iCOP ini, semangat warga untuk mengembangkan desa wisata dapat dibangkitkan kembali. Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati, M.Si., dan Rektor PCU, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. turut hadir memberikan sambutan hangatnya terhadap desa wisata ini.
Acara semakin dimeriahkan dengan tari-tarian dari murid SD dan penampilan tarian khas NTT (Nusa Tenggara Timur) yang dipentaskan oleh semua peserta iCOP. Harapannya dengan lahirnya kembali desa wisata ini, iCOP dapat terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Mojokerto. (ari)