telusur.co.id - Dampak dari Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeladahKantor PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Jakarta Selatan, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook, yang menyeret nama mantan Menteri Pendidikan sekaligus pendiri Gojek, Nadiem Makarim, membuat saham perusahaan terjun bebas. Diketahui, Kejagung menyita sejumlah dokumen dari penggeledahan itu.
"Beberapa waktu yang lalu, kalau tidak salah di tanggal 8 (Juli 2025), penyidik benar telah melakukan serangkaian upaya penggeledahan di salah satu tempat (GoTo),” kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dikutip Minggu (13/7/2025).
Akibat penggeledahan, sentimen negatif pun membayangi pergerakan di lantai bursa. Pada perdagangan Jumat (11/7/2025), saham GOTO ditutup minus 1,67 persen di level Rp59.
Sebagai informasi, penggeledahan kantor GOTO dilakukan terkait pencarian bukti kasus dugaan korupsi proyek pengadaan laptop Chromebook yang menelan biaya Rp9,9 triliun.
Penyidik menyita sejumlah dokumen dan barang elektronik, termasuk flashdisk, dari kantor GOTO. Namun, tidak dijelaskan secara rinci jumlah maupun jenis barang yang disita.
Menurut Harli, seluruh barang itu akan digunakan sebagai bahan dalam proses penyelidikan.
Diketahui, sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2022, saham GOTO sempat mencatat lonjakan harga sebelum akhirnya merosot tajam hingga nyaris 90 persen dari puncaknya.
Tercatat, harga saham GOTO pernah mencapai level tertinggi di Rp442 pada 12 April 2022, namun turun drastis hingga menyentuh batas terendah Rp50 pada 30 Agustus 2024.
Memasuki tahun 2025, tekanan masih berlanjut. Hingga pertengahan tahun, saham GOTO telah terkoreksi 14 persen dan mencapai titik terendahnya pada 23 Juni, menjadikannya saham teknologi dengan performa terburuk di Indeks MSCI ASEAN. Kapitalisasi pasar pun menyusut sekitar US$ 2,2 miliar.[Nug]