Garda Bangsa Minta Polisi Tak Terbitkan Izin Muktamar PKB Tandingan - Telusur

Garda Bangsa Minta Polisi Tak Terbitkan Izin Muktamar PKB Tandingan


telusur.co.id - Organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa), meminta aparat kepolisian tak memberikan izin terhadap acara muktamar tandingan di awal September 2024. Karena, Muktamar PKB selain yang digelar pada 24—25 Agustus 2024 di Bali, adalah kegiatan yang ilegal. 

Bendahara Umum Garda Bangsa Rano Alfath meminta kepolisian untuk tidak segan menindak tegas pihak-pihak yang mengatasnamakan PKB tersebut. 

"Kalau sampai ada kegiatan mengatasnamakan PKB, mohon kiranya dibubarkan," kata Rano di Kantor PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/24).

Namun, jika kepolisian atau aparat penegak hukum tidak melakukan tindakan, dia memastikan Garda Bangsa akan melakukan pembubaran terhadap muktamar tandingan itu.

Sementara itu, Ketua Umum Garda Bangsa Tommy Kurniawan mengatakan, pihaknya akan menjadi garda depan untuk membela PKB, sesuai dengan Muktamar PKB yang sah digelar beberapa waktu lalu di Bali.

Saat muktamar di pulau dewata itu, menurut dia, Garda Bangsa telah bekerja sama dengan aparat kepolisian serta pecalang (petugas keamanan tradisional di Bali) untuk mengamankan jalannya muktamar.

Tommy mengatakan, kerja sama dengan kepolisian akan terus berlanjut untuk juga menghadapi potensi oknum-oknum yang bakal menggelar muktamar tandingan.

"Muktamirin telah sepakat untuk mengamanahkan Gus Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa dan juga Kiai Haji Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Suro Partai Kebangkitan Bangsa yang sah yang sesuai dengan AD/RT dan juga sesuai dengan konstitusi," kata Tommy.

Sebelumnya, mantan Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy mengatakan bahwa muktamar ulang pada tanggal 2—3 September di Jakarta akan mengundang Presiden RI Joko Widodo.

"Kami punya rencana muktamar yang akan kami buat dibuka oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), dan nanti ditutup oleh Presiden," kata Lukman di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Selasa (27/8).

Muktamar di Jakarta itu, menurut dia, akan mendorong calon Ketua Umum PKB selain Muhaimin Iskandar yang telah menjabat sekitar 20 tahun.

"Nanti kami akan dorong sebanyak-banyaknya calon ketua umum yang kemudian akan dipilih secara demokratis di muktamar. Tokohnya banyak, tokoh-tokoh terbaik PKB, tokoh-tokoh terbaik NU, baik yang sudah beredar selama ini, misalnya ada Khofifah, ada Yenny Wahid, ada Saifullah Yusuf," kata Lukman.[Fhr] 

 


Tinggalkan Komentar