Gelar Nikah Massal 7200 Pengantin, Al-Houthi: Bangsa Yaman Tetap Bersemangat - Telusur

Gelar Nikah Massal 7200 Pengantin, Al-Houthi: Bangsa Yaman Tetap Bersemangat

Pernikahan massal di Yaman. (Foto: Al-Alam).

telusur.co.id - Otoritas Yaman kubu Sanaa menyelenggarakan resepsi nikah massal yang menghadirkan tak kurang dari 7200 pengantin pria dan perempuan di alun-alun Masjid Jami Al-Shaab di Sanaa, ibu kota Yaman, Kamis (2/12/21).

Dilansir Al-Alam, Jumat (3/12/21), Badan Umum Zakat yang menaungi acara akbar tersebut menyatakan bahwa acara itu merupakan salah satu hasil Revolusi 21 September dan bertujuan menyantuni warga fakir miskin yang memerlukan bantuan.

Menurut lembaga ini, pasangan yang disertakan diseleksi sesuai kriteria syariat, yaitu dimulai dari kalangan yang paling miskin dan paling lama melajang akibat beban kesulitan ekonomi sehingga di antara mereka bahkan ada berusia 47 tahun.

Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi dalam kata sambutannya untuk resepsi nikah massal itu menyatakan bahwa musuh-musuh bangsa Yaman berusaha memerangi semua fenomena kehidupan di Yaman melalui kejahatan pembantaian, pelaparan, blokade dan perang lunak yang bertujuan menebar asusila di tengah para pemuda.

Dia memastikan bahwa bangsa Yaman dengan segala penderitaan dan kesulitan yang mereka alami akibat perang dan tekanan ekonomi dari musuh tetap bersemangat melanjutkan putaran roda kehidupan mereka dalam semua aspeknya, terutama sosial.

"Bangsa Yaman sekarang menjadi tersendiri dalam segala bidang yang bercorak keimanan…. Pernikahan massal ini adalah yang terbesar dalam sejarah negara kita, dan bisa jadi juga terbesar di kawasan Arab secara keseluruhan,” tuturnya.

Dia menambahkan, Bangsa Yaman meski menghadapi penderitaan, tantangan, blokade dan kondisi ekonomi serba sulit, tetap menjaga proses kehidupannya di semua aspeknya, terutama sosial.

"Pernikahan massal ini diselenggarakan di saat kita berada di puncak tantangan, di puncak blokade dan penderitaan, dan di tengah agresi besar," ujarnya.

"Kita sekarang menyampaikan pesan keteguhan dalam melawan musuh dan menghadapi semua tantangan yang dihasilkan oleh konspirasi musuh… Dalam pernikahan massal ini, bangsa kita telah mengkristalkan prinsip saling kasih sayang dan gotong royong dalam kebaikan, ketakwaan, serta memberikan pelajaran tentang kekompakan sosial,” tandasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar