Gelombang Ketiga Revolusi Arab Diprediksi akan Pecah - Telusur

Gelombang Ketiga Revolusi Arab Diprediksi akan Pecah

Mantan Presiden Tunisia, Moncef Marzouki. (Foto: dw.com).

telusur.co.id - Mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki menanggapi kesepakatan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Bahrain, dengan rezim Zionis Israel.

Marzouki menyatakan, kesepakatan normalisasi sejumlah rezim diktator Arab dengan Israel akan segera lenyap di masa depan. Marzouki meyakini, gelombang ketiga revolusi Arab tengah menjelang.

”Faktor-faktor yang memicu gelombang kedua revolusi Arab di Sudan, Irak, dan Lebanon usai gelombang pertama, masih ada hingga kini. Korupsi, penindasan, kediktatoran, kemiskinan, tiadanya reformasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial masih terus berjalan,” kata Marzouki, dikutip dari al-Quds al-Arabi, Senin (14/9/20).
 
Marzouki menegaskan bahwa rezim-rezim Arab tak akan berhasil memaksakan normalisasi hubungan dengan Israel atas rakyat mereka. Ini disebabkan penolakan rakyat untuk tunduk di hadapan Rezim Zionis dan menjalin hubungan dengannya.

Menurutnya, pemerintah-pemerintah di Tunisia tidak bisa bertahan dan terus berganti lantaran UU Pemilu di negara itu, yang tujuannya adalah menyudutkan kelompok-kelompok prorevolusi dan menghalangi terwujudnya stabilitas demokrasi.

Sebelum ini, mantan Presiden Tunisia ini memprediksi, gelombang baru revolusi Arab akan melampaui Aljazair dan Sudan serta menjalar ke Saudi dan negara-negara lain.

Pada hari Jumat (11/9/20) lalu Bahrain mengumumkan tercapainya kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Rezim Zionis di bawah pengawasan AS.

Kelompok-kelompok Palestina mengutuk kesepakatan ini dan menyebutnya sebagai pengkhianatan terhada[ norma-norma Palestina. [Tp]


Tinggalkan Komentar