Hizbullah Sebut Tekanan Biden terhadap Israel Hanya demi Kepentingan Pilpres - Telusur

Hizbullah Sebut Tekanan Biden terhadap Israel Hanya demi Kepentingan Pilpres

Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon, Syeikh Naim Qassem. (Foto: Almanar).

telusur.co.id - Wasekjen Hizbullah Lebanon, Syeikh Naim Qassem, menyebut tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel bertolak hanya dari “kemunafikan,” dan memastikan Washington tak punya iktikad serius untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Gaza.

Dalam sebuah wawancara televisi pada hari Jumat (3/5/24), Syeikh Qassem mengatakan, “Faksi perlawanan Palestina telah meyakinkan kita bahwa mereka mampu terus berjuang berbulan-bulan melawan musuh.”

Dia juga mengatakan, ada tekanan terhadap Presiden AS Joe Biden di dalam dan luar negeri, dan dia berisiko kalah dalam pemilihan presiden karena Gaza. 

"Karena itu, dia sekarang berusaha memoles citranya dengan mendesak gencatan senjata, meskipun hanya untuk sementara,” kata Syeikh Naim Qassem, seperti dilansir dari Rai Al Youm, Jumat (3/5/24(.

Dia menekankan bahwa tekanan AS terhadap Israel masih “lunak”, karena apa yang seharusnya dilakukan AS ialah mencegah bantuan militer kepada Israel.

Syeikh Naim Qassem juga menekankan bahwa pernyataan Washington dalam masalah ini  “munafik dan tidak serius dalam niatnya untuk mengakhiri agresi terhadap Gaza.”

Sebelumnya, surat kabar Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, percaya bahwa waktu sedang berpihak pada kubunya, dan semakin lama waktu bergulir, semakin besar tekanan internasional terhadap Israel.

WSJ mengutip pernyataan para ahli yang berbicara dengannya bahwa meskipun pasukan Hamas menderita pukulan dalam perang Israel, Sinwar yakin bahwa mereka dapat menanggung beban dan menjalani konfrontasi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Perang di Gaza telah menjadi bagian dari serangkaian masalah politik yang dihadapi Biden, yang secara terbuka tetap mendukung Israel dan menolak menyerukan gencatan senjata sesuai desakan Partai Demokrat. [Prt]


Tinggalkan Komentar