telusur.co.id - Australia memastikan tidak tidak mengirimkan satu pun pejabatnya untuk menghadiri dan menyaksikan langsung Olimpiade Musim Dingin yang diselenggarakan di Beijing pada 2022. 

"Australia tidak akan mundur dari posisi kuat yang kami miliki untuk kepentingan Australia, dan jelas tidak mengherankan bahwa kami tidak akan mengirim pejabat Australia ke Olimpiade itu," kata PM Australia, Scott Morrison, dikutip AFP, Rabu (8/12/21).

Morrison menjelaskan, keputusan ini diambil mengingat Australia mengalami kendala ketika mencoba membuka kembali hubungan diplomatik dengan China, dalam rangka membahas dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.

Jika Australia menerapkan boikot diplomatik pada Olimpiade tersebut, maka hubungan kedua negara dipastikan semakin buruk. Sebab, sebelumnya, Australia dan China sempat bersitegang setelah Canberra melarang Huawei Technologies dari jaringan broadband 5G pada 2018 lalu.

Tak hanya itu, pemerintah China juga ternyata memperlambat dan memblokir impor barang dari Australia. Namun di sisi lain, Morrison mengatakan Australia masih mengizinkan atlet negaranya untuk tampil di Olimpiade nanti. 

Sebelumnya, AS juga mengambil langkah untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan tidak akan mengirimkan perwakilan diplomatik menghadiri acara tersebut. 

Alasannya,China telah melakukan serangkaian aksi keji hingga genosida ke etnis Muslim, salah satunya Uighur, di Xinjiang.

"Pemerintahan Presiden Joe Biden tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022 mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya," tegas Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah