telusur.co.id - Kementerian Pertahanan Iran mengkonfirmasi bahwa ilmuwan ahli nuklir Mohsen Fakhrizadeh tewas setelah adanya serangan pembunuhan kelompok

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (27/11/20) malam, Kementerian Pertahanan mengatakan "elemen teroris bersenjata" telah menyerang mobil yang membawa Fakhrizadeh, kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan.

"Sempat terjadi bentrokan antara tim pengawal ilmuwan dengan para pembunuh tersebut, Fakhrizadeh terluka parah dan dibawa ke rumah sakit," kata pernyataan Kemenhan Iran seperti dikutip tasnimnews agency, Jumat (27/11/20) malam.

"Upaya tim medis untuk menyelamatkan ilmuwan Iran itu gagal dan dia akhirnya gugur syahid," tambah pernyataan itu.

Laporan menunjukkan bahwa para pembunuh telah meledakkan kendaraan lain sebelum menembaki mobil yang membawa Fakhrizadeh. Sejumlah orang tewas dalam peristiwa tersebut, yang belum diketahui identitasnya. Sejumlah kerabat Fakhrizadeh dilaporkan menemaninya pada saat pembunuhan itu.

Diumgkapkan Tasnimnews,  serangan pembunuhan tersebut terjadi pada pukul 14.30 waktu setempat. Laporan menunjukkan bahwa sebuah pick-up bermuatan bahan peledak telah meledak di dekat mobil yang membawa Fakhrizadeh di Persian Gulf Square of Absard.

Setelah itu, penyerang lain mulai menembakan peluru, di mana salah satu pengawal ilmuwan Iran itu ditembak empat kali. Setelah menderita luka-luka akibat ledakan dan peluru, Fakhrizadeh dibawa ke rumah sakit dengan helikopter.

Fakhrizadeh dilaporkan adalah satu-satunya ilmuwan Iran yang dikutip Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah program. Media Israel mengatakan beberapa upaya pembunuhan untuk membunuhnya telah gagal dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan menunjukkan bahwa dinas mata-mata Israel, Mossad, telah memperoleh informasi tentang Fakhrizadeh dari daftar Perserikatan Bangsa-Bangsa. [Tp]