telusur.co.id - Duta Besar Iran untuk PBB mengecam sanksi AS terhadap Kuba sebagai tindakan ilegal dan tidak manusiawi, dan menyerukan pencabutan segera dan tanpa syarat embargo yang telah berlangsung selama puluhan tahun, yang menurutnya melanggar hukum internasional dan merugikan rakyat biasa.
Berbicara dalam sidang Majelis Umum PBB yang bertajuk “Perlunya Mengakhiri Embargo Ekonomi, Komersial, dan Finansial yang Diberlakukan Amerika Serikat terhadap Kuba” di New York pada 28 Oktober, Saeed Iravani mengatakan sanksi AS membahayakan multilateralisme, mengganggu stabilitas tatanan global, dan melemahkan semangat Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Teks lengkap pernyataannya adalah sebagai berikut:
Atas Nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Nyonya Presiden,
Izinkan saya memulai dengan menyampaikan sambutan hangat kami kepada Yang Mulia Bapak Bruno Rodríguez Parrilla, Menteri Luar Negeri Republik Kuba, dan dengan menyampaikan penghargaan kami kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa karena telah menyampaikan laporan mengenai masalah penting ini.
Kita berkumpul dalam Majelis ini untuk ketiga puluh tiga kalinya guna menegaskan kembali tekad kita yang teguh untuk menentang unilateralisme yang tak terkendali dan kebijakan luar negeri yang gegabah, bersama dengan tindakan pemaksaan unilateral yang diberlakukan oleh pemerintah yang menganggap dirinya berada di atas hukum internasional.
Tidak diragukan lagi bahwa sanksi unilateral—sebagai tindakan melanggar hukum yang berakar pada arogansi dan unilateralisme—membahayakan multilateralisme, menggoyahkan tatanan global, dan melemahkan semangat Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tindakan-tindakan ini memiliki dampak negatif yang mendalam terhadap upaya perdamaian, baik secara regional maupun global. Sanksi unilateral merupakan hambatan mendasar bagi terciptanya tidak hanya dunia yang damai dan sejahtera, tetapi juga tatanan internasional yang adil dan setara—sebuah prasyarat vital untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Berlanjutnya sanksi sepihak dan tidak manusiawi serta blokade yang diberlakukan terhadap Kuba selama lebih dari 60 tahun, dengan dalih mempromosikan demokrasi, merupakan contoh nyata tindakan pemaksaan sepihak terhadap negara berdaulat dan merdeka, yang secara sistematis telah merusak hak dan kesejahteraan rakyat Kuba.
Amerika Serikat, melalui upayanya yang terus-menerus menerapkan kebijakan unilateral dan koersif terhadap negara-negara merdeka dan berdaulat, terus mengabaikan tuntutan bulat dari masyarakat internasional untuk mengakhiri permusuhannya terhadap Kuba, yang telah berlangsung selama lebih dari enam dekade.
Nyonya Presiden,
Republik Islam Iran menegaskan kembali penentangan tegasnya terhadap sanksi ekonomi, komersial, dan keuangan apa pun yang dijatuhkan kepada negara-negara merdeka dan berdaulat, termasuk Kuba.
Selama bertahun-tahun, kebijakan yang dinyatakan dan konsisten dari pemerintahan Amerika Serikat secara berturut-turut adalah menjatuhkan sanksi terhadap negara-negara merdeka demi mencapai tujuan mereka yang arogan dan unilateral. Sangat jelas bahwa sanksi-sanksi ini terutama menyasar masyarakat umum—termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia—yang mengakibatkan dampak buruk pada kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan mereka. Lebih lanjut, sanksi-sanksi ini merupakan hambatan canggih bagi pembangunan, yang merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling fundamental.
Kebijakan yang tidak manusiawi dan tidak bermoral ini, serta penggunaan sanksi sebagai alat pemaksaan untuk memaksa negara-negara merdeka melepaskan kebebasan dan kedaulatan mereka—suatu pendekatan yang pada dasarnya merusak martabat mereka—harus dikutuk keras dan ditolak dengan tegas.
Mayoritas masyarakat internasional, dalam adopsi berulang kali resolusi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah menolak penerapan sanksi berkelanjutan terhadap Kuba dengan menyerukan Pemerintah Amerika Serikat untuk memperbaiki kebijakannya yang gagal dan mencabut embargo terhadap Kuba.
Nyonya Presiden,
Embargo terhadap Kuba harus segera dicabut tanpa syarat. Mengakhiri langkah-langkah ini tidak hanya akan memberikan kelegaan yang sangat dibutuhkan bagi rakyat Kuba, tetapi juga menyampaikan pesan yang kuat bahwa era pemaksaan, dominasi, dan penindasan ekonomi harus diakhiri.
Republik Islam Iran, seperti biasa, berdiri teguh dalam solidaritas dengan pemerintah dan rakyat Kuba dalam perjuangan mereka melawan tindakan-tindakan yang tidak adil. Bersama seluruh negara yang berkomitmen pada keadilan, kami akan terus memperjuangkan penghapusan sepenuhnya segala bentuk tindakan pemaksaan sepihak, yang merusak negara-negara dan fondasi kerja sama internasional serta koeksistensi damai.
Sumber: TNA



