Israel Hancurkan 75 Persen Lahan Pertanian Gaza, Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata - Telusur

Israel Hancurkan 75 Persen Lahan Pertanian Gaza, Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata

Anak-anak Gaza mengantri makanan dan air. (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Sebuah organisasi hak asasi manusia internasional mengatakan bahwa Israel telah membuat lebih dari 75 persen lahan pertanian di Gaza tidak dapat digunakan, baik dengan cara mengisolasi mereka untuk mencaplok lahan-lahan itu ke dalam zona penyangga, atau dengan membuldosernya.

Dilaporkan Presstv, Senin (24/6/24), Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania membuat komentar tersebut dalam sebuah laporan hari Sabtu (22/6/24), mengungkapkan bahwa pasukan Zionis berusaha untuk menghancurkan lumbung makanan Gaza yang terdiri dari sayuran, buah-buahan dan daging, di samping menghancurkan sistem produksi pangan lokalnya.

Organisasi tersebut mencatat bahwa "selain penghancuran semua komponen produksi pangan lokal, Israel juga mencegah masuknya pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan untuk "melanggengkan kelaparan di Jalur Gaza dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang sebagai bagian dari kejahatan genosida yang sedang berlangsung, yang terus berlanjut selama sembilan bulan berturut-turut."

Euro-Med menambahkan bahwa timnya telah mendokumentasikan bukti-bukti tentara pendudukan Zionis dengan sengaja membunuh para petani yang sedang bekerja atau berusaha mengakses tanah dan pertanian mereka.

Selain itu, Euro-Med juga mendokumentasikan penghancuran besar-besaran terhadap lahan pertanian, rumah kaca, sumur dan tangki air, serta peralatan pertanian oleh tentara Zionis.

Euro-Med mendesak masyarakat internasional "untuk memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, termasuk makanan pokok dan non-makanan, untuk mengatasi bencana kesehatan dan lingkungan di wilayah tersebut dengan segera, aman dan efektif."

Laporan organisasi tersebut dikeluarkan setelah kantor media Gaza mengecam penggunaan kelaparan sebagai alat oleh Amerika Serikat dan Israel untuk mencapai tujuan politik mereka di Gaza, terlepas dari situasi kemanusiaan yang sangat buruk di wilayah yang terkepung tersebut.

"Kami mengutuk kejahatan kelaparan yang tidak berperikemanusiaan yang digunakan oleh penjajah dan pemerintah Amerika dengan cara yang mengerikan untuk mencapai tujuan politik," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.


Menurut pernyataan tersebut, ribuan orang yang sakit dan terluka tidak memiliki akses terhadap makanan dan obat-obatan di tengah penutupan perlintasan Gaza yang terus dilakukan oleh pasukan Israel.

"Situasi di Jalur Gaza menjadi semakin buruk dan sulit, dengan krisis kemanusiaan yang memburuk secara signifikan, terutama bagi anak-anak, orang sakit, dan mereka yang terluka yang kekurangan makanan dan perawatan."

Sebelumnya, badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa lebih dari 50.000 anak-anak di Gaza membutuhkan perawatan medis segera untuk mengatasi malnutrisi akut. [Tp]
 


Tinggalkan Komentar