telusur.co.id - Meski tak berhasil mencapai tujuannya dalam perang di Gaza, Juru bicara Kabinet Israel, Eylon Levy, mengumumkan kesiapan pihaknya untuk memperpanjang gencatan senjata.

Dilansir dari Parstoday, Eylon Levy, Senin (27/11/2023) mengatakan, Hamas sudah diberitahu tentang keinginan Israel untuk memperpanjang gencatan senjata sementara dengan kompensasi pembebasan 50 tawanan lain di Gaza.

"Sampai saat ini, tawanan Israel yang masih berada di Jalur Gaza jumlahnya mencapai 184 orang," kata Eylon Levy.

Kantor berita Reuters, mengutip sumber keamanan Mesir, melaporkan, para juru runding Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat sudah semakin dekat dengan perpanjangan gencatan senjata di Gaza.

Sumber tersebut mengklaim, Hamas ingin memperpanjang gencatan senjata selama empat hari. Sementara Israel ingin memperpanjang gencatan senjata per hari.

Oleh karena itu, katanya, pembicaraan terkait tahanan-tahanan Palestina, mana yang harus dibebaskan masih terus berlanjut.

Seorang pejabat Israel mengatakan, sikap Tel Aviv adalah pembebasan setiap 10 sandera akan memperpanjang gencatan senjata selama sehari, dan setiap satu tawanan Israel yang dibebaskan sama dengan tiga tawanan Palestina yang bebas.

Para pengamat meyakini bahwa Israel menginginkan perpanjangan gencatan senjata sementara dikarenakan kegagalannya meraih tujuan perang Gaza. [Tp]