telusur.co.id - Pidato presiden Jokowi dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu, membuat banyak menteri Kabinet ciut. Hal ini lantaran pernyataan presiden Jokowi yang menyatakan banyak menteri bekerja biasa saja di masa krisis. Sinyal reshuflle kabinetpun menguat. Berbagai rumor akan terjadi pergantian kursi menteri kini ramai bermunculan.
Peneliti Sinergi Kawal BUMN, Willy Kurniawan menilai, pernyataan Jokowi tersebut merupakan peringatan keras bagi menteri-menteri berkinerja buruk.
"Presiden Jokowi mengingatkan agar para menteri bekerja secara serius dan lebih keras sehingga langkah-langkah percepatan penanganan berbagai persoalan bangsa bisa cepat diatasi," kata Willy di Jakarta, Senin (29/6/20).
Selanjutnya, terkait desakan digantinya Menteri BUMN Erick Thohir oleh pihak-pihak tertentu, Sinergi Kawal BUMN menilai desakan tersebut sangat berlebihan.
"Kami melihat Performa Menteri BUMN Erick Thohir justru sangat baik. Layak diapresiasi. Soal restrukturisasi BUMN menjadi salah satu agenda penting yang menjadi concern dalam melakukan pembenahan di BUMN," terang Willy.
Willy menjelaskan, saat ini, ada 142 perusahaan BUMN. Dari 142 perusahaan tersebut, BUMN hanya menghasilkan Rp 210 triliun untuk negara, 76 persen bersumber dari 15 perusahaan saja, yang bergerak di jasa keuangan, telekomunikasi, serta oil and gass.
Selain soal restrukturisasi, Sinergi Kawal BUMN menilai Kinerja BUMN di masa Pandemi Covid-19 cukup memukau.
"Sebagaimana kita ketahui, peran Menteri BUMN melalui jaringan BUMN dalam mendukung tanggap darurat Covid-19 sangat baik. Konsolidasi dan sinergi BUMN untuk terlibat aktif dimasa pandemi Covid-19 bersama dengan berbagai pihak begitu terlihat. Ini bukti bahwa Menteri BUMN bekerja dengan baik," ungkap Willy.
Terkait dengan berbagai komentar lain termasuk soal penunjukan Direksi dan Komisaris BUMN, Sinergi Kawal BUMN menilai saat ini ada semangat untuk mendorong munculnya figur-figur muda progresif yang digagas Erick Thohir.
"Sejauh ini semangat ini baik, lagipula secara aturan tidak dilanggar," ujar Willy
Lebih lanjut Sinergi Kawal BUMN menyatakan bahwa dengan berbagai catatan yang dimiliki, mestinya Erick Thohir berada di 'zona aman'.
"Kami menduga, desakan mengganti Erick Thohir lebih banyak disuarakan untuk kepentingan tertentu," tandasnya. [Tp]
