telusur.co.id - Mantan Presiden AS Barack Obama meluncurkan serangan paling tajam kepada Presiden Donald Trump pada hari Kamis. Obama mengutuk penggunaan agen federal terhadap pengunjuk rasa dan upaya penindasan pemilih di Amerika Serikat.

"Hari ini kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri, para petugas polisi berlutut di leher orang-orang kulit hitam Amerika," kata Obama dalam pidato berapi-api di pemakaman emosional pemimpin hak sipil John Lewis di Atlanta.

"Kita dapat menyaksikan perlakuan agen pemerintah federal yang menggunakan gas air mata dan pentungan ketika melawan demonstran yang damai," kata mantan presiden itu.

Obama tidak menyebut nama Trump, tetapi ia jelas merujuk gerakan Presiden Republik, yang menggunakan pasukan untuk membersihkan pengunjuk rasa dari Lafayette Square di luar Gedung Putih dan mengirim agen federal untuk menghentikan demonstrasi di Portland, Oregon.

Obama melakukan pukulan keras pada dugaan upaya Partai Republik untuk menekan suara minoritas dan serangan berulang Trump pada pemungutan suara kurang dari 100 hari menjelang kontes November melawan Demokrat Joe Biden.

"Bahkan ketika kita duduk di sini, ada orang-orang yang berkuasa yang melakukan upaya terkutuk mereka untuk mencegah orang dari memilih dengan menutup lokasi pemungutan suara dan menargetkan minoritas dan siswa dengan undang-undang ID yang ketat dan menyerang hak suara kita dengan presisi bedah, bahkan merusak layanan pos di menjelang pemilihan yang akan tergantung pada surat suara sehingga orang tidak sakit," katanya. [ham]