telusur.co.id ─ Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan, sejumlah rumah sakit di negaranya dipenuhi oleh pasien kasus Covid-19 varian Omicron. Biden mengimbau warga untuk tidak panik atas lonjakan tersebut.

"Omicron adalah sumber kekhawatiran, tetapi tidak boleh menjadi sumber kepanikan," kata Biden, dikutip dari AFP, Selasa (28/12/21).

Dalam pertemuan virtual yang diadakan Gedung Putih dengan beberapa gubernur negara bagian dan penasihat kesehatan, Biden menekankan bahwa penyebaran cepat varian Omicron tidak akan memiliki dampak yang sama dengan varian Delta pada awal 2021.

Pasalnya, Biden mengatakan saat ini pengetesan tersedia secara luas. Vaksinasi juga dilakukan secara massal, dan infeksi varian terbaru ini tidak menyebabkan dampak serius.

"Karena sudah ada begitu banyak vaksinasi dan penguat (booster), kami tidak melihat angka rawat inap setinggi sebelumnya," ujarnya.

"Rakyat Amerika, Amerika telah mencapai kemajuan. Keadaan sudah lebih baik,” tambahnya.

Kendati demikian, masih banyak warganya yang belum melaksanakan vaksin dan angka rawat inap terus meningkat.

"Dengan lonjakan kasus, masih ada puluhan juta orang belum divaksin dan kami melihat tingkat rawat inap mengalami kenaikan, rumah sakit di beberapa tempat akan dibanjiri baik dari segi peralatan maupun staf,” ucap Biden.

Biden juga mengakui peningkatan kapasitas pengetesan sejauh ini masih belum cukup. Untuk itu, selain memperluas lokasi pengetesan Covid-19 gratis, pemerintah mendorong lebih banyak perangkat pengujian di rumah. Pihaknya pun membeli 500 juta alat tes untuk didistribusikan ke rumah-rumah.

AS diketahui menjadi negara dengan jumlah korban pandemi tertinggi di dunia. Lebih dari 816.000 kematian dan 52 juta kasus positif Covid-19.

Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti