telusur.co.id - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai, acara Nusantara Bersatu yang diadakan oleh sekelompok elite telah merendahkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. 

Menurutnya, kegiatan tersebut telah menurunkan martabat Presiden hanya menjadi pemimpin relawan. Itupun relawan yang haus kekuasaan.

“Kalau mengaku relawan sejati, harusnya turun ke bawah membantu rakyat, termasuk menangani dampak bencana gempa Cianjur, bukan malah menabrak aturan menggunakan Stadion Utama GBK yang seharusnya terlarang sebagaimana disampaikan oleh Menpora,” ujar Deddy dalam keterangannya, Senin (28/11/22).

Deddy mengingatkan, yaat ini bangsa Indonesia masih berduka karena gempa Cianjur. Banyak orang yang masih berada dipengungsian dan belum semua korban ditemukan. 

"Masa para elit relawan haus kekuasaan itu lebih asyik bicara Pemilu hingga lupa tanggung jawab sejati sebagai relawan,” tegasnya.

Selain itu, GBK juga seharusnya tidak boleh dipergunakan untuk perhelatan seperti itu.

“Kan ada larangan dari Menpora untuk pemakaian GBK hingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023 " ucapnya. 

Maka itu, baginya, para inisiator kegiatan ini telah menjebak Presiden Jokowi. Mereka tahu Presiden tidak mungkin bisa mengelak jika relawannya memanggil.

"Saya yakin Pak Jokowi terpaksa datang ke acara itu, bukan kemauan beliau”, ungkap Deddy.

Deddy meminta Menteri BUMN untuk mengevaluasi 2 orang inisiator kegiatan tersebut yang saat ini menduduki jabatan Komisaris di PLN dan anak perusahaan PGN.

Sebab, kedua orang tersebut telah menjatuhkan marwah dan martabat Presiden. Untuk itu, harus ada sikap tegas dari Menteri BUMN. 

“Saya akan mempertanyakan hal ini dalam rapat resmi di Komisi 6 DPR RI, tidak boleh dibiarkan,” ujarnya.[Fhr]