telusur.co.id — Pemerintah Korea Utara (Korut) secara resmi telah menutup kedutaan besar negaranya di Ibu Kota Kuala Lumpur, Malaysia. Hal itu setelah Korut mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik, karena pengadilan Malaysia mengizinkan ekstradisi warganya bernama Mun Chol Myong ke Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan, Mun Chul Yong adalah warga Korut yang dicari otoritas AS atas tuduhan pencucian uang. Hal itu mendorong Pemerintah Malaysia memberi waktu selama 48 jam untuk para staf di Kedutaan besar Korut meninggalkan negari Jiran.
Sebelum meninggalkan Kedutaan Besar Korut, perwakilan dari negara Asia Timur itu, Kim Yu Song membacakan pernyataan yang mengecam Malaysia karena tunduk terhadap AS. Dia menegaskan bahwa tanggung jawab atas masalah ini sepenuhnya berada pada Malaysia.
"Tidak puas dengan menempatkan warga kami yang tidak bersalah, Malaysia dengan membabi buta mendukung musuh utama negara kami, AS. Otoritas Malaysia pada akhirnya menyerahkan warga kami ke AS, seringa menghancurkan fondasi hubungan bilateral berdasar menghormati kedaulatan,” kata Kim Yu Song, dilansir Nikkei Asia News, Senin (22/3/21).
Sementara, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan Mun Chol Myong diekstradisi setelah proses hukum di negara Asia Tenggara itu telah berakhir.
Pada 2019, pengadilan memerintahkan pria Korut ini untuk diekstradisi ke AS setelah penangkapannya pada awal tahun itu.
Namun, Mun Chol Myong berjuang untuk tetap tinggal di Malaysia. Mun Chol Myong mengklaim tidak melakukan kesalahan apapun dan melanjutkan proses hukum di negara itu. Awal bulan ini, ia kalah dalam banding terakhirnya ke pengadilan tinggi Malaysia.
Mun Chol Myong dituduh membeli barang-barang mewah seperti minuman keras dan rokok dari hasil pencucian uang dan mengirimkannya ke Korut melalui China.
Pada Minggu (21/3/21) kemarin, sekitar 30 diplomat Korut dan anggota keluarga dibawa ke Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan dua bus.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan bahwa tindakan mengusir para diplomat Korut menjadi kebutuhan untuk melindungi kedaulatan negara dan melindungi kepentingan nasional kita. Kedua negara tercatat telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1973.
Hubungan antara Korut dan Malaysia telah memburuk sejak adanya kasus pembunuhan saudara pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Jong Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Februari 2017. Sejak itu, Malaysia memutuskan menutup kedutaan besar di Pyongyang.[Fhr]
