Kinerjanya Kalah Dengan Susi, Pengamat Sarankan Menteri Edhy Diganti - Telusur

Kinerjanya Kalah Dengan Susi, Pengamat Sarankan Menteri Edhy Diganti

Edhy Prabowo

telusur.co.id - Desakan agar Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet menguat. Tak hanya datang dari politisi, pengamat juga ikut mendorong agar dilakukan reshuffle. 

Menteri yang menjadi sorotan adalah Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mendukung Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle Edhy Prabowo.

Berdasarkan survei, Edhy menempati posisi paling rendah dalam survei tingkat kepuasan kinerja para menteri. Terhadap yang bersangkutan, Boyamin mengatakan, sudah selayaknya diganti.  

“Betul, Edhy Prabowo kinerjanya sangat buruk, bahkan dibanding bu Susi Pujiastuti bak langit dan bumi. Padahal bu Susi adalah perempuan dan hanya lulusan SMP. Di sisi lain Edy Prabowo adalah jebolan tentara namun lembek, tidak ada cerita pembakaran kapal nelayan asing illegal,” cetus Boyamin kepada wartawan, Rabu (1/7).

Berdasarkan survei yang dirilis lembaga survei Arus Survei Indonesia (ASI), Jumat (19/6/2020) pekan lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo Edhy Prabowo menempati paling rendah dalam survei tingkat kepuasan kinerja para menteri. 

Politisi Gerindra itu hanya mendapat tingkat kepuasan sebanyak 23,3 persen, sedangkan yang tidak puas ada 58 persen.  Sementara pimpinan Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang juga menjabat menteri, ada di urutan pertama sebagai menteri dengan kinerja paling memuaskan.

Boyamin menilai survei itu adalah gambaran dari kepuasan masyarakat. Dia juga menggarisbawahi kebijakan Menteri Edhy soal ekspor lobster yang dipertanyakan transparansinya. 
 
“Salah satunya adalah ekspor benih lobster yang sangat memalukan dan mencederai kebijakan Presiden Jokowi, apa untungnya ekspor benih lobster dengan membuat nelayan tetap gigit jari,” ujarnya.

Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman mengamini perlunya reshuffle kabinet. Di barisan menteri yang menurutnya perlu diganti, ada nama Menteri KPP Edhy Prabowo. Ia mengatakan berbagai kebijakan kontroversi seperti ekspor lobster dan cantrang adalah langkah mundur.  

"Sejak ditinggal Susi Pudjiastuti, Kementerian KKP mundur luar biasa," kata Ferdy.
  
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyerahkan dua menteri Gerindra pada Presiden Jokowi.

"Hak prerogatif presiden, biarlah pak presiden menilai apakah kementerian yang diberikan kepada kader Gerindra itu mempunyai nilai yang baik atau tidak, itu sepenuhnya kami serahkan kepada pak presiden,” jelasnya.

Edhy Prabowo sebelumnya mengaku menghormati hasil survei yang menempatkan dirinya paling bawah. Dia menganggap survei tersebut sebagai sebuah masukan. "Ya terima kasih atas masukannya. Ini buat memacu kami kerja lebih giat lagi," kata Edhy Prabowo saat dihubungi.

Dia berjanji terus berusaha yang terbaik bagi kelautan dan perikanan Indonesia. "Saya pikir saya juga minta maaf kalau masih dianggap ranking terbawah, tapi saya terus berusaha," katanya. [ham]


Tinggalkan Komentar