Kunker ke Kelurahan Jakamulya, Ini yang Dilakukan DPRD Bangka Barat - Telusur

Kunker ke Kelurahan Jakamulya, Ini yang Dilakukan DPRD Bangka Barat

Kunker DPRD Bangka Barat ke Kota Bekasi. Foto: Istimewa

telusur.co.id - Komisi III DPRD Kabupaten Bangka Barat, Sumatera Selatan, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kelurahan Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Jumat (13/1/23). 

Sekretaris Kelurahan Jakamulya, Arja Wijaya, dalam menyambut kunjungan itu, memaparkan profil dari kelurahan yang mendapat penghargaan kampung iklim peringkat madya dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2022. 

Menurut Arja, peran terpenting dari kelurahan dalam menjaga kebersihan di antaranya memasang tempat pembuangan sampah yang strategis agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan. 

"Kegiatan pembersihan sampah disaluran air oleh tim pematusan dari DMSDA serta berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk pengangkatan sampahnya, dan kegiatan K3 rutin di wilayah," kata Arja.

Menurut dia, kegiatan K3 rutin dilaksanakan setiap hari jumat dan sabtu, dimana seluruh aparatur diwajibkan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitaran kantor dan juga wilayah. Nantinya, semua sampah yang terkumpul akan dibuang langsung ke TPST Bantargebang untuk proses akhir. 
 
Sekretaris Camat Bekasi Selatan, Ratna Ningsih menambahkan, wilayahnya sudah dapat menangani sampah dalam batas teratasi. 

"Keterkaitan kami dalam menangani sampah masih dalam batas teratasi, kami pun melihat kinerja para aparatur yang sedikit tapi harus mengawasi luas wilayah yang cukup luas. Tidak membuat semangat mereka patah arang untuk tercapainya lingkungan bersih dan nyaman," jelasnya.

Selain K3 rutin, kata Ratna Ningsih, seluruh aparatur diwajibkan oleh kepala daerah agar menyumbang 'sampah' dari rumah masing-masing untuk dikumpulkan dan dipilah agar dapat diolah menjadi nilai yang lebih ekonomis.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bangka Barat, Syaiful Fathah,  bersama dengan anggota DPRD lainnya, menjelaskan maksud dan tujuan kunker ke Kelurahan Jakamulya.

"Tujuan kedatangan kami untuk mendengar langsung pendapat dari stakeholder yang ada untuk memberikan paparan terkait tugas masing-masing dalam menjaga lingkungannya," ujarnya. 

Menurut Syaiful, permasalahan kebersihan di daerahnya cukup mengkhawatirkan. Hal tersebut dinilai dari satu hari bisa terkumpul kurang lebih 90 ton sampah. Oleh sebab itu, pihaknya kemudian berpikir untuk mengambil Kota Bekasi sebagai perbandingan.

Syaiful juga menceritakan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memulai jemput bola kepada masyarakat. 

"Apabila masyarakat paham bahwa sampah memiliki nilai ekonomis tidak kalah dengan timah dengan cara penanganan yang benar maka bisa juga menambah Pendapatan Asli Daerah," terangnya.

Syaiful menilai, Kota Bekasi dari seluruh pihak yang terkait, seperti forum RT/RW, BKM, dan LKM, bekerja sama dengan baik dalam menangani persoalan sampah. Dia berharap dengan kunjungan ini bisa menjadi pelajaran yang berharga buat daerahnya.[Tp]


Tinggalkan Komentar