telusur.co.id ─ Pemerintah Ukraina membantah pemberitaan media dari Amerika Serikat, terkait adanya penumpukan pasukan militer Rusia di perbatasan negara. Ukraina menyebut, pemberitaan itu merupakan sebuah propaganda dari media barat.

Juru bicara Presiden Ukrainan, Sergey Nikiforov mengatakan, konsentrasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina tidak melebihi tingkat yang biasa. Justru Nikiforov mempertanyakan motif beberapa outlet pers AS tersebut. 

"Masih menjadi pertanyaan terbuka, mengapa media AS menyebarkan informasi seperti itu dan apakah itu benar," ujar Nikiforov, kepada Saluran TV Dom Ukraina, seraya menambahkan bahwa kantor kepresidenan dan tidak memiliki informasi untuk mengonfirmasi tuduhan tersebut.

The Washington Post adalah salah satu media yang pertama mengeluarkan pemberitaan bahwa pada akhir Oktober bahwa gerakan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina memicu kekhawatiran di AS, Eropa. Media Politico segera mengikutinya pada awal November dengan menerbitkan apa yang disebutnya citra satelit dari penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina.

Gambar-gambar itu diduga menunjukkan unit lapis baja Rusia dan peralatan pendukung yang ditempatkan di dekat kota Rusia Yelnya, menurut kata-kata outlet itu sendiri. Yelna, bagaimanapun, terletak di Wilayah Smolensk Rusia, yang berbatasan dengan Belarus dan bukan Ukraina.

Laporan tersebut juga memicu kritik dari Kementerian Luar Negeri Rusia, karena juru bicaranya, Maria Zakharova, menyebut itu merupakan sebuah kampanye berita palsu dari media AS.

Laporan: Muhammad Syahrul Ramadhan